TEMPO.CO, Beijing – Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, mengatakan hubungan Cina dan Amerika Serikat menghadapi tantangan paling serius sejak hubungan diplomatik kedua negara berlangsung pada 1979.
Tapi, Wang mengaku yakin hubungan kedua negara dapat kembali ke jalur yang tepat.
Cina dan Amerika Serikat harus bersama-sama menemukan cara untuk hidup berdampingan secara damai dan melepaskan lebih banyak "energi positif”.
Washington dan Beijing berselisih soal banyak hal, yang terbaru seperti penanganan wabah virus Corona atau Covid-19.
Kedua negara juga berkonflik soal tindakan Cina di Hong Kong, sengketa perdagangan yang sudah berlangsung lama, dan gesekan atas Taiwan dan Laut Cina Selatan.
"Kebijakan AS terhadap Cina saat ini didasarkan pada kesalahan penilaian strategis, yang tidak memiliki basis faktual, dan penuh dengan emosi dan prasangka McCarthyist," kata Wang, yang juga penasehat negara, seperti tercantum dalam situs kementerian Luar Negeri Cina dan dikutip Reuters pada Kamis, 9 Juli 2020.
Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan dunia seharusnya tidak mengizinkan tindakan perisakan oleh China terjadi.
Pompeo menyoroti sejumlah konflik perbatasan antara Cina dengan negara-negara tetangganya.
Ini seperti konflik perbatasan antara Cina dengan India, Jepang, dan Vietnam.
Menanggapi ini, Wang mengatakan kedua negara sebaiknya tidak berusaha untuk saling mengubah satu sama lain. "Cina tidak bisa dan tidak akan menjadi Amerika kedua," kata Wang Yi.
Wang mengatakan dia berharap Amerika Serikat akan membangun pemahaman yang lebih objektif tentang Cina dan merumuskan kebijakan soal Cina yang lebih rasional dan pragmatis.
ADITYO NUGROHO