TEMPO.CO, Jakarta - Dua staf pria dari Pasukan Perdamaian PBB di Timur Tengah telah diskors. Gara-garanya, keduanya ketahuan melakukan pelecehan seksual selama bertugas.
Hal itu terungkap ketika sebuah video, yang menunjukkan perempuan melayanan pria di atas truk PBB, beredar di internet. Kala itu, truk tersebut tengah berpatroli di kawasan pesisir Tel Aviv, Israel.
"Dua staf pria, yang berada di atas mobil PBB di Tel Aviv, diketahui telah melanggar aturan dengan melakukan pelecehan seksual," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 3 Juli 2020.
Dujarric melanjutkan, dua staf yang ketahuan melakukan pelecehan seksual tersebut adalah mereka yang bertugas di Jerusalem. Tepatnya, di Organisasi PBB untuk Pengawasan Kesepakatan Damai (United Nations Truce Supervision Organization, UNTSO).
Tugas kedua staf, sejatinya, adalah membantu personil Pasukan Perdamaian PBB dalam bertugas di daerah konflik. Hal itu dilakukan dengan mengamati situasi dan kondisi di Lebanon dan Dataran Tinggi Golan.
Dujarric menambahkan bahwa kedua staf juga tengah menjalani investigasi lebih lanjut dari badan internal PBB. Hal itu akan menentukan langkah hukum selanjutnya kepada kedua staf terkait.
UNTSO, ketika dimintai tanggapan, memberikan jawaban yang sama dengan Dujarric. Namun, mereka menambahkan bahwa aksi kedua staf-nya tidak bisa diterima.
"Perilaku yang tertangkap kamera itu tidak bisa diterima dan melanggar segala nilai yang kami perjuangkan," ujar pernyataan pers UNTSO.
ISTMAN MP | REUTERS