TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Amnesty menyerukan otoritas Mesir agar melindungi wartawan yang ditahan dari penyiksaan dan tindakan sewenang-wenang. Seruan itu disampaikan setelah otoritas Mesir menahan seorang wartawan Mesir Nora Younis, Pemimpin Redaksi Al-Manassa pada Rabu, 25 Juni 2020.
Amnesty menyerukan agar otoritas mengizinkan Younis untuk menghubungi keluarga dan pengacara demi melindunginya dari penyiksaan dan perlakuan sewenang-wenang. Younis ditahan ketika sedang berada di kantornya di Ibu Kota Kairo sebagai bagian dari kampanye yang dilakukan oleh otoritas Mesir melawan media independen.
“Aparat kepolisian mengklaim mereka mencek izin perusahaan di tempat wartawan tersebut bekerja, namun mereka tidak memperlihatkan surat penahanan atau surat penggeledahan ketika mereka membawa Younis masuk dalam sebuah minibus ke pos polisi El-Maadi,” demikian keterangan Amnesty, seperti dikutip dari middleeastmonitor.com.
Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Sebelumnya Jaksa Penuntut sudah memerintahkan agar Younis dibebaskan dari penjara dengan uang jaminan sambil menunggu investigasi atas tuduhan menjalankan sebuah website pemberitaan tanpa izin.
Sedangkan Ahram Online mewartakan berdasarkan sebuah pernyataan tuntutan Younis dituduh telah menciptakan sebuah platform untuk melakukan dan memfasilitasi komisi yang bisa dikenai hukuman kejahatan siber. Dia juga dituduh telah memiliki software yang tidak sah dan melanggar hak finansial serta kekayaan intelektual dari pemegang software tersebut.
Younis diperintahkan membayar uang jaminan sampai 10 ribu pound Mesir. Sejak Pemerintah Mesir dipimpin oleh Abdel Fattah Al-Sisi kebebasan pers di negara itu memburuk.