Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Putusan Akhir dari Trump Soal Aneksasi Tepi Barat

image-gnews
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior Amerika Serikat mengatakan Presiden Donald Trump belum memutuskan apakah akan memberi lampu hijau atas rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel.

"Belum ada keputusan akhir tentang langkah-langkah selanjutnya untuk mengimplementasikan rencana Trump," salah satu pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters, 25 Juni 2020, merujuk pada cetak biru proposal perdamaian Palestina-Israel yang digagas oleh Jared Kushner, menantu sekaligus penasihat senior Donald Trump.

Diskusi tingkat tinggi berpusat pada rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas kedaulatan Israel atas permukiman Yahudi di wilayah tersebut, yang mendapat kecaman dari Palestina, sekutu Arab AS dan pemerintah asing lainnya termasuk PBB.

Ketika kabinet Netanyahu memulai diskusi resmi untuk pencaplokan pada hari Rabu, sikap AS yang masih belum jelas menunjukkan bahwa pemerintahan Trump ingin bergerak dengan hati-hati.

Trump, yang telah menerapkan kebijakan yang sangat pro-Israel, berpartisipasi dalam diskusi, kata pejabat senior AS.

Pejabat AS lainnya mengatakan "pencarian fakta" lebih lanjut diperlukan sebelum menentukan sikap AS.

Warga Israel mengikuti demo untuk memprotes rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 6 Juni 2020. REUTERS/Amir Cohen

Di bawah proposal perdamaian Trump yang diluncurkan pada bulan Januari, Amerika Serikat akan mengakui permukiman yang dibangun di atas tanah Palestina sebagai bagian dari Israel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proposal itu akan menciptakan negara Palestina tetapi memberlakukan persyaratan yang ketat. Para pemimpin Palestina telah menolak inisiatif tersebut.

Netanyahu mengharapkan persetujuan AS untuk memperluas kedaulatan atas permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan, yang sebagian besar ditinggali oleh permukiman ilegal Israel.

Pertemuan minggu ini melibatkan menantu Trump dan penasihat senior Jared Kushner, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan para pembantu lainnya. Pada hari Rabu, Pompeo mengatakan bahwa setiap keputusan tentang aneksasi sepenuhnya terserah pada Israel.

Di antara opsi utama di bawah usulan AS adalah proses bertahap di mana Israel awalnya akan menyatakan kedaulatan atas beberapa permukiman dekat dengan Yerusalem, bukan 30% dari Tepi Barat yang dibayangkan dalam rencana Netanyahu, menurut seseorang yang dekat dengan masalah ini.

Dikutip dari Times of Israel, Netanyahu mengatakan dia ingin mencaplok 132 permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan atau 30 persen wilayah yang dialokasikan untuk Israel di bawah rencana perdamaian Israel-Palestina pemerintahan Trump.

Pemerintahan Trump belum menutup pintu untuk aneksasi yang lebih besar. Namun Kushner khawatir bahwa membiarkan Israel bergerak terlalu cepat dapat semakin menjauhkan Palestina.

Ada juga kekhawatiran tentang oposisi dari Yordania, satu dari hanya dua negara yang memiliki perjanjian damai dengan Israel, dan dari negara-negara Teluk yang diam-diam memperluas hubungan dengan Israel. Washington juga ingin kabinet Persatuan Israel yang masih terpecah atas masalah ini bisa mencapai konsensus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

10 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

11 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

12 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

12 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

13 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

13 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

15 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

16 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

19 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

20 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel