TEMPO.CO, Jakarta - Lee Hsien Yang, adik Perdana Menteri Lee Hsien Loong, telah bergabung dengan partai oposisi Singapura, Progress Singapore Party (PSP), yang dipimpin oleh Dr Tan Cheng Bock.
Dr Tan mengumumkan hal ini pada hari Rabu pagi setelah sarapan bersama Lee di Pasar Tiong Bahru.
"Saya sangat senang memberikan kartu keanggotaan (Progress Singapore Party) ini kepada Lee Hsien Yang," kata Dr Tan, dikutip dari Channel News Asia, 25 Juni 2020.
Tan mengatakan bahwa Lee bergabung beberapa waktu lalu, tetapi saat itu tidak dapat mengungkapkan hal ini.
"Tapi sekarang kita bisa berkumpul, dan pagi ini kita menggunakan kesempatan ini untuk menyerahkan kartu berharga ini kepadanya." kata Tan.
Lee mengatakan kepada wartawan bahwa ia bergabung dengan PSP sekitar tiga bulan lalu.
Ketika ditanya bagaimana ia akan berkontribusi pada partai itu, Lee mengatakan ada banyak cara untuk berkontribusi.
"(Jika) orang berpikir itu adalah ide yang baik, kita dapat memikirkannya," kata Lee Ketika ditanya apakah dia akan berkontribusi secara finansial atau akan muncul di video kampanye PSP.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 10 Oktober 2018. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long dijadwalkan akan menghadiri ASEAN Leaders Gathering di Nusa Dua, Bali. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/Fikri Yusuf
Lee mengungkapkan alasan dia bergabung dengan partai oposisi karena isu ketidaksetaraan pendapatan, kemiskinan, tata kelola dan transparansi serta perumahan di Singapura.
Lee Hsien Yang, putra pendiri modern Singapura, Lee Kuan Yew, telah terlibat dalam perselisihan pahit dengan saudara lelakinya atas rumah almarhum ayahnya.
Lee, bersama dengan saudara perempuannya Lee Wei Ling, telah terlibat dalam percekcokan dengan Perdana Menteri mengenai apakah rumah mendiang keluarga Lee Kuan Yew di 38 Oxley Road harus dibongkar.
Lee juga mengkritik partai saudaranya Lee Hsien Loong, People's Action Party (PAP), yang didirikan oleh ayah mereka dan telah berkuasa di Singapura sejak kemerdekaan 1965.
"PAP telah kehilangan arah," kata Lee Hsien Yang dalam video yang diunggah di halaman Facebook PSP, dikutip dari Reuters.
Lee mengatakan pemerintah saat ini "sangat berbeda" dari ketika ayahnya adalah perdana menteri.
Partai PSP dipimpin oleh Tan Cheng Bock, mantan anggota parlemen PAP yang menjadi terkenal setelah hampir mengalahkan kandidat yang didukung oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam pemilihan presiden 2011.
Tan, 80 tahun, adalah pembelot paling vokal dalam PAP selama masa jabatannya pada 1980-2006 sebagai anggota parlemen, dan ia hampir mengalahkan kandidat pilihan partai yang berkuasa dalam pemilihan presiden tahun 2011, menurut laporan South China Morning Post.
Politisi veteran itu mengatakan ia membentuk partai baru karena ia khawatir akan erosi akuntabilitas dan standar tata kelola setelah PAP berkuasa bertahun-tahun di Singapura.
Sebelumnya, PSP yang merupakan salah satu dari 12 partai oposisi yang diperkirakan akan mengikuti pemilihan, mengatakan akan mengajukan 24 kandidat dalam pemilu nanti.
"Kita akan lihat," kata Lee Hsien Yang ketika ditanya apakah dia akan berdiri sebagai kandidat.
PSP mengatakan di Twitter bahwa ia menyambut Lee Hsien Yang sebagai anggota.
"Sudah waktunya untuk berubah," kata partai PSP.
Sebelumnya pada Juli 2019, Dr Tan mengatakan dia akan menyambut Lee jika dia memutuskan untuk bergabung dengan jajaran partai, asalkan dia mematuhi persyaratan PSP.
Lee, yang telah terlihat di depan umum dengan Dr Tan pada lebih dari satu kesempatan, mengatakan di Facebook awal tahun kemarin bahwa Dr Tan adalah pemimpin Singapura yang layak.
"Saya telah mengenal Cheng Bock selama bertahun-tahun dan dia secara konsisten mengutamakan kepentingan orang-orang," kata Lee dalam unggahan Facebook tanggal 24 Januari 2019.
Pengumuman masuknya Lee ke PSP muncul sehari setelah Perdana Menteri menyampaikan pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa bahwa ia telah menyarankan Presiden Halimah Yacob untuk membubarkan Parlemen dan mengeluarkan Writ of Election.
Pembubaran parlemen yang membuka jalan bagi hari nominasi kandidat pemilu yang akan diadakan pada 30 Juni. Departemen Pemilihan Umum kemudian mengumumkan bahwa Hari Pemungutan Suara akan jatuh pada 10 Juli.
Pemilihan umum Singapura akan digelar 10 Juli untuk 93 kursi parlemen di 14 distrik dengan satu kursi dan 17 konstituensi perwakilan kelompok (GRC).