TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 anggota parlemen Eropa mengutuk langkah Israel untuk mencaplok lembah Yordan dan Tepi Barat (West Bank) sebagai bagian mereka. Menurut Parlemen Eropa, langkah tersebut akan berdampak fatal pada upaya damai Israel - Palestina.
"Akuisisi wilayah dengan paksa tidak sepatutnya dilakukan dan tidak sepadan dengan konsekuensinya," ujar surat pernyataan dari Parlemen Eropa, yang terdiri atas 25 negara, dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 24 Juni 2020.
Parlemen Eropa mengatakan bahwa negara-negara anggota akan bertindak tegas atas rencana Israel tersebut. Di sisi lain, mereka memastikan bahwa isu ini akan dibawa dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, event terakhir di mana situasi aneksasi Tepi Barat bisa dibahas secara global.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memastikan bahwa aneksasi Tepi Barat akan dilakukan pada 1 Juli nanti. Spesifiknya, bagian yang akan dicaplok adalah pemukiman Yahudi yang dibangun secara illegal di sana.
Rencana tersebut, klaim Netanyahu, bagian dari "Rencana Timur Tengah" yang Januari lalu diusulkan oleh Presiden Amerika, Donald Trump. Gambaran besar rencana itu, Israel akan mengambil alih sejumlah kawasan Palestina yang terpecah-pecah dan melakukan demiliterisasi di sana. Dengan kata lain, Palestina berpotensi kehilangan kedaulatannya.
"Kami, selaku anggota parlemen dari berbagai negara Eropa, menjunjung tinggi tatanan global yang mengacu pada aturan internasional. Kami sungguh khawatir akan dampak rencana Trump terhadap konflik Israel - Palestina," ujar pernyataan Parlemen Eropa.
ISTMAN MP | AL JAZEERA