TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen meminta partai oposisi untuk menunggu satu abad jika ingin mengambil alih kekuasaan dari dirinya.
Hun Sen menegaskan, partai politik yang mendukungnya, Partai Rakyat Kamboja, tidak akan terkalahkan dalam seabad ini.
"Siapa yang punya kemampuan untuk menggantikan Hun Sen sekarang? Mari jujur dan keluar.Tidak ada satupun," kata Hun Sen di sela memeriksa pembangunan bandar udara di satu hari ini, 22 Juni 2020.
"Namun anda merupakan salah satu yang menginginkannya, namun mungkin anda menunggu hingga kehidupan mendatang. Ketika Hun Sen ada, CPP ada di sini, Anda harus menunggu hingga kehidupan berikutnya," ujar Hun Sen dalam tayangan langsung di Facebook.
Hun Sen, 67 tahun, merupakan salah satu pemimpin dunia yang paling lama berkuasa. Dia memimpin Kamboja sudah lebih dari 3 dekade.
"Mereka tidak untuk 3 tahun tapi untuk 50 tahun, 100 tahun, anda harus ingat," ujar Hun Sen.
Pernyataan Hun Sen itu ditujukan kepada partai oposisi, Partai Penyelamat Nasional Kamboja, CNRP yang telah dilarang di Kamboja dan 118 anggotanya dilarang menjalankan politik praktis selama lima tahun sejak tahun 2017.
Partai oposisi ini mendapat tekanan keras dari partai berkuasa Kamboja. Pemimpin CNRP, Kem Sokha didakwa melakukan pengkhianatan. Dia dituduh berkonspirasi dengan Amerika Serikat untuk mendongkel Hun Sen dari kursi kekuasaannya.
Hun Sen menambahkan, CPP membangun gedung yang menjadi kantor utama di Phonm Penh. Sementara cabang CPP di provinsi-provinsi telah menandatangani bahwa partai berkuasa ini akan memimpin politik Kamboja untuk jangka panjang.