TEMPO.CO, Taichung – Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menginspeksi latihan terbang publik pertama pesawat latih jet tempur buatan lokal.
Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kemampuan pertahanan di tengah ancaman politik dan militer dari Cina.
Selama ini, militer Taiwan mengandalkan mayoritas produk dari Amerika Serikat.
Namun, Presiden Tsai menjadikan pengembangan industri senjata canggih sebagai program prioritas.
“Ini dilakukan terutama setelah Cina meningkatkan upaya modernisasi militernya,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 21 Juni 2020.
Pesawat latih jet tempur AT-5 Brave Eagle ini merupakan buatan dari perusahaan Aerospace Industrial Development Corp.
Anggaran pengembangan yang disediakan sekitar US$2.32 miliar atau sekitar Rp33 triliun.
Ini merupakan pesawat jet tempur pertama yang dibuat secara domestik sejak pesawat jet tempur F-CK-1 Ching-kuo diproduksi tiga dekade lalu.
“Pesawat jet tempur latih ini tidak hanya menyediakan sekitar dua ribu lapangan kerja tapi juga meningkatkan pengalaman dan melatih generasi baru di industri pesawat terbang,” kata Presiden Taiwan Tsai.