Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Tentara India - Cina Tidak Saling Tembak di Lembah Galwan

Tentara India dan Cina bersama-sama merayakan Tahun Baru 2019 di Bumla di sepanjang perbatasan Indo-Cina, Arunachal Pradesh [Foto PTI/The Print]
Tentara India dan Cina bersama-sama merayakan Tahun Baru 2019 di Bumla di sepanjang perbatasan Indo-Cina, Arunachal Pradesh [Foto PTI/The Print]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan tentara India dan tentara Cina di Lembah Galwan, Ladakh Timur, pada 15 Juni kemarin, memicu konflik lama antara dua raksasa Asia yang berbagi perbatasan.

20 tentara India dilaporkan tewas, sementara tidak diketahui berapa korban dari pihak Cina, menurut laporan Hindustan Times pada 18 Juni 2020.

Namun, bentrokan tidak ada satu pun yang melepaskan tembakan senjata api.

Pemimpin Kongres India, Rahul Ghandi, mengunggah video Twitter yang mempertanyakan kenapa tentara India tidak membawa senjata api di Lembah Galwan, menurut India Today.

"Cina telah melakukan kejahatan dengan membunuh tentara India yang tidak bersenjata. Saya ingin tahu siapa yang mengirim tentara tidak bersenjata ini dengan cara yang membahayakan dan mengapa. Siapa yang bertanggung jawab?" kata Rahul Ghandi.

Pertanyaan yang sama telah diajukan oleh beberapa komentator di berbagai debat TV juga. Jawaban atas pertanyaan tersebut terletak pada perjanjian bilateral antara India dan Cina.

The India Express, mengutip perwira India, melaporkan sekelompok tentara India yang bentrok dengan tentara Cina membawa senjata api mereka masing-masing lengkap dengan amunisi.

Lalu, kenapa tentara India atau Cina tidak menembak?

Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, mengatakan "semua pasukan selalu membawa senjata api, terutama ketika meninggalkan pos. Mereka yang berada di Galwan pada 15 Juni juga demikian. Namun ada praktik lama (sesuai perjanjian 1996 & 2005) untuk tidak menggunakan senjata api saat bentrok."

Protokol yang dimaksud Jaishankar berasal dari perjanjian yang ditandatangani antara India dan Cina pada tahun 1996 dan 2005. Perjanjian 1996 adalah tentang Tindakan Membangun Keyakinan di Bidang Militer Sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di Wilayah Perbatasan India-Cina.

"Dengan tujuan untuk mencegah kegiatan militer yang berbahaya di sepanjang garis kendali aktual di daerah perbatasan India-Cina...Tidak ada pihak yang akan menembak, menyebabkan bio-degradasi, menggunakan bahan kimia berbahaya, melakukan operasi ledakan atau berburu dengan senjata atau bahan peledak dalam jarak dua kilometer dari garis kontrol aktual. Larangan ini tidak berlaku untuk kegiatan penembakan rutin dalam rentang tembakan senapan," kata Pasal VI (1) perjanjian 1996, dikutip dari The Indian Express.

Tiga dari 20 tentara India yang tewas dalam bentrokan dengan tentara Cina di Lembah Galwan, 15 Juni 2020. Searah jarum jam dari kiri: Kolonel B Santosh Babu, Sepoy Ojha, dan Havildar Palani.[PTI]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari India Today, perjanjian pertama tentang sengketa perbatasan dan pemeliharaan perdamaian sampai resolusi akhir ditandatangani antara India dan Cina pada tahun 1993. Rincian perjanjian tersebut, yang untuk pertama kalinya menyebutkan Garis Kontrol Aktual (LAC), dapat dilihat di sini.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemerintah Kongres di bawah PV Narasimha Rao, yang benar-benar menindaklanjuti itikad mantan Perdana Menteri Rajiv Gandhi, almarhum ayah Rahul Gandhi, saat kunjungannya ke Cina pada tahun 1988.

Perjanjian 1993 menyatakan "Tidak ada pihak yang akan menggunakan atau mengancam untuk menggunakan kekerasan terhadap yang lain dengan cara apa pun. Tidak ada kegiatan dari kedua belah pihak akan melangkahi garis kontrol aktual."

Ini berarti bahwa para prajurit kedua negara akan bekerja sama dan memastikan perdamaian di perbatasan dan LAC sampai kepemimpinan nasional kedua negara tiba di penyelesaian perselisihan inti.

Perjanjian ini dianggap "tidak cukup" oleh kedua negara. Mereka menyusun perjanjian lain pada tahun 1996, yang rinciannya dapat dilihat di sini.

Perjanjian 1996 mengikat kdua tentara untuk "menahan diri" dan memilih untuk "konsultasi langsung" jika ketegangan meningkat.

Sementara dalam Pasal 1 perjanjian 2005 menyebut "kedua belah pihak akan menyelesaikan pertanyaan perbatasan melalui konsultasi yang damai dan bersahabat. Tidak ada pihak yang akan menggunakan atau mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap pihak lain dengan cara apa pun."

Perjanjian 2013 tentang Kerja Sama Pertahanan Perbatasan juga menyatakan bahwa tidak ada pihak yang akan menggunakan kemampuan militernya melawan pihak lain, dikutip dari The Indian Express.

Ketentuan ini menyebabkan praktik di mana tidak ada pihak yang bahkan mengacungkan senjata api. Inilah sebabnya mengapa muncul video perkelahian antara dua tentara perbatasan meski mereka memegang senapan serbu.

Bentrokan Lembah Galwan mungkin mengarah pada perubahan SOP untuk tentara India di sepanjang LAC. Beberapa laporan menunjukkan bahwa pemerintah mungkin mengizinkan penggunaan senjata api jika diserang secara fatal. Perjanjian tersebut hanya menahan diri dari melepaskan tembakan tanpa memperhitungkan situasi di mana kekuatan fisik digunakan untuk menimbulkan cedera serius.

Meskipun tidak diregulasikan secara ketat dalam aturan apa pun, petugas mengatakan praktik ini telah berkembang selama periode waktu yang lama dan telah ditetapkan sebagai bagian dari rutinitas di LAC. Karena tidak ada peluru yang ditembakkan di perbatasan Cina dan India di Ladakh setelah 1962 dan bertujuan untuk mencegah eskalasi, praktik tidak menembak ini kemudian mengakar dalam diri tentara India dan Cina di perbatasan bahkan ketika mereka bentrok.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Polisi Pastikan Pelaku Aksi Koboi di Jalan Tol David Yulianto Pakai Senjata Ilegal

1 hari lalu

Tersangka David Yulianto menyampaikan permintaan maaf kepada publik setelah melakukan aksi koboi jalanan dengan menganiaya dan menodongkan senjata airsoft gun ke pengemudi taksi online.
Polisi Pastikan Pelaku Aksi Koboi di Jalan Tol David Yulianto Pakai Senjata Ilegal

David Yulianto, pelaku yang menodongkan air gun kepada sopir taksi online di jalan tol kawasan Tomang, Jakbar dipastikan memakai senjata ilegal.


Polisi Tangkap 3 Pelaku Perampokan Toko Ritel Bersenjata, 1 Tewas

5 hari lalu

Ilustrasi uang. Sumber: Gulf Daily News
Polisi Tangkap 3 Pelaku Perampokan Toko Ritel Bersenjata, 1 Tewas

Menurut Hengki perampokan sudah dilakukan di sembilan toko ritel kawasan Jakarta.


Nindy Ayunda Bakal Diperiksa Hari ini soal Dugaan Sembunyikan Dito Mahendra

6 hari lalu

Penyanyi Nindy Ayunda usai memenuhi panggilan Komnas Perempuan, Jakarta, Selasa 16 Februari 2021. Untuk diketahui Askara suami Nindy  ditahan di Polres Jakarta Barat kasus penyalahgunaan narkoba dan kepemilikan senjata api ilegal. TEMPO/Nurdiansah
Nindy Ayunda Bakal Diperiksa Hari ini soal Dugaan Sembunyikan Dito Mahendra

Bareskrim Polri akan memeriksa Nindy Ayunda, dalam perkara dugaan menyembunyikan Dito Mahendra pada Jumat, 26 Mei 2023.


Diduga Sembunyikan Dito Mahendra, Nindy Ayunda Diperiksa Bareskrim Jumat ini

9 hari lalu

Penyanyi Nindy Ayunda usai memenuhi panggilan Komnas Perempuan, Jakarta, Selasa 16 Februari 2021. Untuk diketahui Askara suami Nindy  ditahan di Polres Jakarta Barat kasus penyalahgunaan narkoba dan kepemilikan senjata api ilegal. TEMPO/Nurdiansah
Diduga Sembunyikan Dito Mahendra, Nindy Ayunda Diperiksa Bareskrim Jumat ini

Pada Sabtu kemarin, polisi menggeledah dua rumah milik pengusaha Dito Mahendra, kekasih dari penyanyi Nindy Ayunda. Menemukan beberapa senjata.


Bareskrim Buka Kemungkinan Tersangka Lain di Kasus Dito Mahendra

10 hari lalu

Pihak swasta Mahendra Dito Sampurno, seusai menjalani pemeriksaan, setelah tiga kali mangkir untuk memenuhi panggilan penyidik, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 6 Februari 2023. Mahendra merupakan pelapor dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh artis Nikita Mirzani yang menjadikan tersangka. TEMPO/Imam Sukamto
Bareskrim Buka Kemungkinan Tersangka Lain di Kasus Dito Mahendra

Bareskrim mengatakan kemungkinan ada tersangka lain apabila ada pihak-pihak yang terbukti menyembunyikan Dito Mahendra yang saat ini buron.


Penembakan Massal di New Mexico, Seorang Remaja Tembak Mati 3 Orang

16 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Penembakan Massal di New Mexico, Seorang Remaja Tembak Mati 3 Orang

Remaja berusia 18 tahun menembak mati tiga orang dan melukai enam lainnya dalam penembakan massal, sebelum ditembak hingga tewas oleh polisi.


Penembakan Massal di Serbia: Warga Serahkan 3.000 Senjata Api dalam 2 Hari

21 hari lalu

Orang-orang menyalakan lilin di dekat sekolah setelah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menembaki siswa dan staf lain di sekolah di Beograd, Serbia, 3 Mei 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Penembakan Massal di Serbia: Warga Serahkan 3.000 Senjata Api dalam 2 Hari

Warga Serbia menyerahkan lebih dari 3.000 senjata api ilegal dalam amnesti senjata pasca-penembakan massal di sekolah dan desa


Pasca-Penembakan Massal, Warga Serbia Serahkan Lebih dari 3000 Senjata Ilegal

22 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Pasca-Penembakan Massal, Warga Serbia Serahkan Lebih dari 3000 Senjata Ilegal

Pemerintah Serbia memberikan amnesti kepada warganya yang menyerahkan senjata-senjata ilegal yang dimiliki tanpa mencemaskan tuntutan.


Koboi Jalan Tol Pakai Airsoft Gun, Tak Sembarang Bisa Memilikinya Kecuali Penuhi Syarat Ini

23 hari lalu

Ilustrasi Airsoft Gun. shutterstock.com
Koboi Jalan Tol Pakai Airsoft Gun, Tak Sembarang Bisa Memilikinya Kecuali Penuhi Syarat Ini

Airsoft gun adalah senjata yang diproduksi atau dibuat menyerupai senjata api asli. Bagaimana syarat memilikinya?


Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

24 hari lalu

Simpatisan dari Partai Buruh membentangkan poster wajah Marsinah saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 1 Mei 2023. Aksi yang dikuti ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja tersebut di antaranya menuntut agar pemerintah mensejahterakan buruh serta merubah ketentuan di UU Cipta Kerja tentang kesejahteraan buruh. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menolak Lupa Pembunuhan Marsinah, 30 Tahun Lalu Ditemukan Tewas di Hutan Nganjuk

Marsinah, buruh pabrik jam tangan ditemukan tewas mengenaskan pada 8 Mei 1993. Hingga 30 tahun berlalu, pembunuhnya masih belum terungkap.