TEMPO.CO, Hong Kong – Militer Amerika Serikat mengerahkan tiga kapal induk dengan bobot 100 ribu ton ke kawasan Samudera Pasifik untuk pertama kalinya selama beberapa tahun terakhir.
Ini memicu reaksi dari pemerintah Cina dengan media resmi mengatakan Beijing tidak akan mundur untuk membela kepentingannya di kawasan bersengketa itu.
Angkatan Laut AS merilis pernyataan tiga kapal induk itu adalah USS Ronald Reagan, dan USS Theodore Roosevelt, yang berpatroli di Samudera Pasifik bagian barat.
Sedangkan kapal induk USS Nimitz bergerak di sisi timur.
“Setiap kapal induk mengangkut 60 pesawat. Ini merupakan pengerahan kapal induk terbesar di Samudera Pasifik sejak 2017,” begitu dilansir CNN pada Senin, 15 Juni 2020.
Pengerahan ini juga terjadi di tengah ketegangan mengenai program senjata nuklir Korea Utara sedang memuncak.
“Kapal induk dan kelompok kapal tempur merupakan simbol kekuatan angkatan laut AS. Saya sangat bersemangat dengan pengerahan tiga kapal induk sekaligus saat ini,” kata Laksamana Stephen Koehler, direktur operasi Komando Indo-Pasifik di Hawaii, seperti dilansir AP dan dikutip CNN.
Pada Ahad, kemarin, media corong Partai Komunis Cina, Global Times, melansir pernyataan kehadiran tiga kapal induk ini menjadi ancaman bagi pasukan di kawasan Laut Cina Selatan.
“Dengan mengerahkan tiga kapal induk ini, AS berupaya mendemonstrasikan kepada regional dan dunia bahwa AS masih menjadi kekuatan angkatan laut,” kata Li Jie, analis isu angkatan laut berbasis di Beijing, seperti dilansir Global Times dan dikutip CNN.
“Mereka bisa masuk ke Laut Cina Selatan dan mengancam pasukan Cina di Kepulauan Xisha dan Nansha atau Kepulauan Paracel dan Spratly),” begitu dilansir media Global Times.
Media itu juga menuding kapal induk AS bisa melintasi perairan sekitar Laut Cina Selatan.
“Sehingga AS bisa melakukan hegemoni politiknya,” begitu pernyataan dari Global Times.
Artikel ini juga dipublikasikan di situs Tentara Pembebasan Rakyat versi Inggris. Militer Cina bakal menggelar latihan militer untuk menunjukkan kekuatan senjata perang yang dimiliki.
“Cina memiliki senjata pembunuh kapal induk seperti rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26,” begitu dilansir Global Times soal ancaman terhadap kapal induk AS.