TEMPO.CO, Jakarta -Facebook telah memecat seorang karyawan karena mengkritik Mark Zuckerberg, pemimpin eksekutif media sosial itu lantaran tidak membuat keputusan untuk menentang postingan Presiden Donald Trump yang memanasi situasi unjuk rasa Black Lives Matter. Unjuk rasa itu untuk memprotes kematian pria kulit putih George Floyd oleh polisi rasis Minneapolis.
Brandon Dail, karyawan yang dipecat Facebook melalui Twitter pada Jumat pekan lalu mengatakan dia dipecat karena secara terbuka marah kepada seorang rekan kerjanya yang menolak memasukkan pernyataan dukungan untuk gerakan Black Lives Matter untuk dokumen pengembang yang dia terbitkan.
"Saya tidak ragu bahwa itu mencederai kebijakan tempat kerja terhomat Facebook," tulis Dail, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, 13 Juni 2020.
Dail kemudian mengatakan dirinya sudah muak dengan Facebook, pengrusakan yang sedang terjadi, dan orang-orang yang terlibat termasuk dirinya membungkam.
Dali mengirim tweet menyerang sehari setelah bergabung dengan puluhan karyawan Facebook, termasuk enam insinyur lain di timnya. Mereka meninggalkan meja kerja mereka dan melalui Twitter menyatakan keberatan dengan cara Zuckerberg mengatasi postingan Presiden Trump terhadap pengunjuk rasa yang memprotes ketidakadilan rasial sistematik di AS.
Zuckerberg mempertahankan kebijakannya dalam pertemuan dengan semua karyawannya pekan ini. Saat pertemuan digelar, Dali mengcuit: "Sejernih kristal hari ini bahwa pemimpin menolak untuk berdiri dengan kita."
Postingan Presiden Trump yang memanasi unjuk rasa misalnya: "ketika penjarahan dimulai penembakan dimulai." Presiden Trump menanggapi aksi penjarahan saat pengunjuk rasa Black Lives Matter mengadakan aksi protes.
Facebook mengkonfirmasi kepada Reuters tentang masalah Dail namun menolak memberikan penjelasan lebih rinci.