TEMPO.CO, Zurich – Lebih dari sepuluh ribu ribu orang berdemonstrasi di Kota Zurich, Swiss, pada Sabtu, 13 Juni 2020, untuk memprotes rasisme pasca tewasnya George Floyd di Amerika Serikat pada 25 Mei 2020.
George Floyd, yang merupakan pria kulit hitam berusia 46 tahun, tewas setelah ditangkap seorang polisi kulit putih bernama Derek Chauvin seperti dilansir CNN.
Chauvin menindih leher Floyd selama nyaris 9 menit, yang membuat pria kulit hitam itu kesulitan bernapas.
“Mereka meneriakkan sejumlah slogan seperti ‘Black Lives Matter’, ‘Tidak Ada Keadilan, Tidak Ada Perdamaian,’ dan ‘Sebut namanya: George Floyd’,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 13 Juni 2020.
Mayoritas demonstran turun ke jalan sambil mengenakan pakaian berwarna serba hitam.
Massa bergerak melewati area pusat keuangan Swiss dan bergabung dengan massa demonstran dari berbagai kota lainnya di negara itu.
Otoritas kesehatan Swiss sebenarnya melarang publik berkumpul lebih dari 300 orang.
Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19.
Namun, polisi mengatakan akan menoleransi pengumpulan massa sepanjang berlangsung damai.
Seiring bubarnya massa, polisi Swiss bentrok dengan sekitar 300 orang demonstran, yang disebut sebagai agitator.
Demonstran ini berkumpul di lapangan kota dan melempari polisi dengan batu, dan botol.
“Polisi menggunakan semprotan merica dan menahan beberapa orang,” begitu dilansir Reuters.