Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter dan Sistem Kesehatan Kuba Sukses Kendalikan Covid-19

image-gnews
Dokter Kuba memegang gambar almarhum Presiden Kuba Fidel Castro dalam upacara perpisahan sebelum berangkat ke Italia untuk membantu penyebaran wabah virus corona, di Havana, Kuba, pada 21 Maret 2020.[REUTERS]
Dokter Kuba memegang gambar almarhum Presiden Kuba Fidel Castro dalam upacara perpisahan sebelum berangkat ke Italia untuk membantu penyebaran wabah virus corona, di Havana, Kuba, pada 21 Maret 2020.[REUTERS]
Iklan

Kantor berita Kuba, Prensa latina, melaporkan pada hari Kamis bahwa dari 240 kasus virus corona, 239 di antaranya secara klinis stabil, mengutip kementerian kesehatan.

Dr Francisco Duran, direktur nasional Epidemiologi Kuba, mengatakan bahwa Kuba tetap tidak memiliki kasus Covid-19 yang kritis, dan hanya satu pasien yang sakit parah.

Dari 2.095 penelitian yang dilakukan pada hari Rabu, delapan orang dinyatakan positif menderita penyakit ini dengan total 2.219, kata Duran. Sementara total kematian virus corona Kuba mencapai 84.

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyebut Amerika Latin sebagai pusat pandemi, Kuba menunjukkan keberhasilan mengendalikan virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angka infeksi dan kematian Kuba membuat Kuba hanya memiliki 0,73 kematian akibat virus corona per 100.000 penduduk, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, sedikit di atas 0,20 Kosta Rika per 100.000 tetapi jauh di bawah 17,4 di Brasil, Reuters melaporkan.

The Guardian melaporkan otoritas Kuba telah memerintahkan puluhan ribu dokter keluarga, perawat, dan mahasiswa kedokteran untuk "secara aktif menyaring" semua rumah di pulau itu untuk kasus Covid-19 setiap hari.

"Tidak ada negara lain di belahan bumi yang melakukan apapun yang melakukan pendekatan secara radikal seperti Kuba. Seluruh organisasi sistem perawatan kesehatan mereka harus berhubungan erat dengan populasi, mengidentifikasi masalah kesehatan saat mereka muncul, dan segera mengatasinya," kata William Leogrande, profesor American University di Washington DC.

Ketika kasus impor pertama dideteksi, Kuba menutup perbatasan negara yang bergantung pada pariwisata. Sekitar 32.500 turis dikarantina dan semua sekolah ditutup untuk memastikan anak-anak aman.

Menurut The Conversation, penduduk Kuba memang dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi segala sesuatu. Mereka tahu bahwa virus corona sudah ada di pulau itu, dengan beberapa puluh kasus terdeteksi dalam beberapa hari, yakni 48 kasus dikonfirmasi pada 24 Maret, 57 pada 26 Maret, 119 pada 29 Maret, 186 pada 1 April, 814 pada 14 April. Dua puluh empat kematian telah didaftarkan pada waktu itu, dan hampir 2.500 orang dirawat di rumah sakit karena mereka menunjukkan gejala penyakit Covid-19.

Saluran resmi pemerintah juga sering mewartakan tentang transmisi Covid-19 dan pencegahannya.

Warga negara dan cuentapropistas (orang Kuba yang bekerja secara mandiri) menjadi pembuat pakaian dan membuat masker kain karena persediaan masker bedah tidak mencukupi. Warga sedang berlatih menjaga jarak sosial sambil menunggu kemungkinan lockdown.

Penduduk Kuba memahami keseriusan situasi, bahkan jika ketakutan akan krisis pangan sangat kuat. Komite untuk Pertahanan Revolusi (CDR) membantu menyebarkan instruksi yang diberikan oleh pemerintah dan memantau munculnya gejala di antara penduduk.

Ini adalah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi banyak orang di planet ini, tetapi orang-orang Kuba terbiasa hidup dengan pergolakan hebat, baik disebabkan oleh kerusakan akibat badai atau blokade keuangan dan politik yang dipaksakan oleh Amerika Serikat, yang semakin diperkuat sejak Donald Trump berkuasa. Dengan demikian tidak ada risiko perselisihan di supermarket demi sekadar beberapa gulungan kertas toilet atau makanan, dan karena mereka telah hidup selama beberapa dekade dengan buku ransum "libreta" dan mengalami kekurangan semua jenis komoditas setiap hari.

Warisan bioteknologi Fidel Castro

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

18 menit lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa