TEMPO.CO, San Fransisco – Chief Executive Twitter dan Square, Jack Dorsey, mengatakan perusahaan akan menjadikan 19 Juni atau yang dikenal sebagai Juneteenth sebagai hari libur permanen untuk menunjukkan dukungan kepada keberagaman ras.
19 Juni merupakan tanggal untuk memperingati penghapusan perbudakan di AS oleh Presiden Abraham Lincoln.
Twitter merupakan perusahaan micro-blogging yang didirikan Jack Dorsey bersama tiga orang temannya.
Selain itu, Dorsey juga mendirikan Square, yang memfasilitasi proses pembayaran belanja secara digital.
Dorsey juga dikenal dengan aksi filantropi dengan mengumumkan menyumbang dana sekitar US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun untuk membantu penanganan Covid-19.
Ini dikenal sebagai Emancipation Proclamation, yang diumumkan di negara bagian Texas pada 19 Juni 1865 saat berakhirnya Perang Sipil.
Dorsey, yang dikenal dengan semangat pluralitasnya, mengumumkan ini pada Selasa malam waktu setempat terkait tewasnya seorang pria kulit hitam AS bernama George Floyd.
Both Twitter and Square are making #Juneteenth (June 19th) a company holiday in the US, forevermore. A day for celebration, education, and connection.https://t.co/xmR3fWMiRs
— jack (@jack) June 9, 2020
Floyd meninggal setelah seorang polisi kulit putih bernama Derek Chauvin menekan leher Floyd dengan dengkul selama nyaris 9 menit saat melakukan proses penangkapan.
Rekaman video amatir dari pejalan kaki menunjukkan Floyd berulang kali mengatakan dia tidak bisa bernapas.
Polisi menangkap Floyd dengan tuduhan melakukan pembelian rokok dengan menggunakan uang palsu.
Seperti dilansir CNN, aksi demonstrasi massal terjadi di berbagai kota AS untuk mengecam kasus tewasnya George Floyd.
Sebagian warga dan aktivis mendesak pemerintah negara bagian untuk membubarkan polisi dan menghentikan pemberian dana.
Sejumlah aksi kerusuhan terjadi dalam demonstrasi di berbagai kota besar di AS seperti New York, Atlanta, Los Angeles, dan Minneapolis.
Sejumlah toko barang ternama menjadi sasaran penjarahan selain perkantoran.
Sejumlah tokoh Partai Demokrat berlutut di Gedung Capitol untuk mengenang George Floyd dan mengajukan undang-undang mereformasi polisi di AS.