TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus akhirnya memecah kesunyian dengan mengeluarkan pernyataan yang mengecam kerusuhan di Amerika Serikat, seraya menegaskan tidak seorangpun dapat menutup mata terhadap rasisme dan pengucilan.
Paus Fransiskus dalam pernyataan mingguan kepada umat dalam bahasa Inggris hari ini, 3 Juni 2020 di Vatican, memohon kepada Tuhan untuk rekonsiliasi nasional dan perdamaian di Amerika.
Paus Fransiskus, sebagaimana dilaporkan Reuters, mengatakan kematian George Floyd, pria kulit hitam yang tewas akibat tindakan rasis polisi Minneapolis,merupakan peristiwa tragis.
Paus Fransiskus mengatakan dia berdoa untuk George Floyd dan semua orang yang telah tewas terbunuh akibat dosa rasisme.
George Floyd tewas di kota Minneapolis Senin lalu setelah polisi rasis menekan lututnya ke leher Floyd yang tergeletak di tanah dengan kedua tangan diborgol. Dia memohon tidak diberlakukan seperti itu tidak didengarkan hingga hilang kesadaran dan tewas di rumah sakit.