TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di beberapa kota di Amerika Serikat menunjukkan solidaritasnya dengan para demonstran yang memprotes kematian George Floyd oleh polisi Minneapolis pekan lalu.
Mereka tanpa ragu menunjukkan solidaritas dengan cara memeluk erat para pengunjuk rasa, berlutut untuk berdoa bersama pengunjuk rasa, menyatakan duka hingga bergandengan tangan bersama para demonstran.
Seperti dilakukan polisi di kota Atlanta, Georgia, polisi berbaris dengan sikap berlutut ke arah para demonstran.
CNN kemudian melaporkan seorang polisi mengenakan masker gas air mata, memakai hem, dan rompi pengaman memeluk erat pengunjuk rasa di hari keempat unjuk rasa pecah di Atlanta.
Kepala Kepolisian kota New York, Terence Monahan memeluk seorang aktivis yang berunjuk rasa memprotes rasialisme polisi yang telah menewaskan pria kulit hitam George Floyd, [CNN]
Kepala Kepolisian Denver, Paul Pazen malah bergabung dengan para pengunjuk rasa pada hari Senin lalu. Dia bergandengan tangan dengan para pengunjuk rasa yang memprotes kematian George Floyd dan menuntut penghapusan rasialisme di Amerika.
Menurut Pazen, dalam unjuk rasa hari Minggu lalu, puluhan polisi terluka saat menghadapi para pengunjuk rasa. Namun mereka bersemangat untuk kembali menemui para pengunjuk rasa guna melindung hak-hak mereka saat berdemonstrasi.
Solidaritas terhadap para demonstran juga ditunjukkan Kepala Kepolisian New York City, Terence Monahan yang memeluk pengunjuk rasa pada Senin lalu.
Seorang pengunjuk rasa Kevin Welbeck dari Cre8 The Change berjabat tangan dengan polisi lalu lintas California saat berlangsung unjuk rasa di Van Nuys, Los Angeles.
Dan dua polisi di Connecticut bergabung dnegan para pengunjuk rasa di Bristol hari Senin lalu. Seorang pengunjuk rasa terharu memeluk perwira polisi Bristol, Nick Travisano yang ikut bergabung dengan para pengunjuk rasa.
Di kota tempat George Floyd tewas di tangan polisir rasis, Minnesota, seorang polisi dan seeorang pengunjuk rasa berpelukan saat unjuk rasa pecah di St.Paul.