TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat, 22 Mei 2020 mengkonfirmasi ada 614 kasus baru virus corona di negara itu. Dari jumlah itu, ada empat kasus yang terjadi di lingkaran komunitas.
Situs asiaone.com mewartakan sebagian besar kasus-kasus baru virus corona yang muncul itu dialami oleh pekerja migran yang tinggal di beberapa asrama. Kementerian Kesehatan Singapura berjanji akan memberikan detail informasi pada Jumat malam.
Ruang dan kursi berdiri yang harus dihindari oleh penumpang transportasi umum Singapura akan ditandai.[Kelvin Chng/Straits Times]
Dengan adanya tambahan 614 kasus baru tersebut, maka kasus virus corona di Singapura sebanyak 30.426 kasus. Sejauh ini, dari jumlah tersebut sebanyak 12.117 pasien sudah sembuh dari virus corona dan 23 pasien berakhir dengan kematian.
Situs cnbc.com menuliskan di kawasan Asia perekonomian Jepang dan Singapura yang paling terseok-seok akibat pandemik virus corona. Kepala ekonom wilayah Asia Pasifik dari Moody’s Analytics, Steve Cochrane, mengatakan pereknomian kedua negara itu sudah melemah sebelum wabah virus corona memburuk dalam sebulan terakhir. Pengetatan lockdown yang diberlakukan demi memutus mata penyebaran virus corona diproyeksi memperburuk perekonomian kedua negara itu.
Dalam menghadapi memburuknya wabah virus corona, Pemerintah Singapura memberlakukan karantina wilayah dan baru-baru ini aturan tersebut diperpanjang. Dengan adanya aturan itu, maka sekolah-sekolah diliburkan dan tempat-tempat bisnis yang tidak melayani kebutuhan pokok ditutup.