TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Kali ini, ia menyatakan bahwa sebuah kehormatan bagi Amerika untuk menjadi negara dengan jumlah kasus virus Corona (COVID-19) tertinggi di dunia.
"Saya melihatnya, dalam aspek tertentu, sebagai hal yang positif karena berarti kami berhasil menjalankan tes dengan baik," ujar Trump sebagaimana dikutip dari Independent, Rabu, 20 Mei 2020.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump pada sidang kabinet di Gedung Putih. Sebelum memulai sidang, ia menyinggung soal tingginya jumlah kasus dan korban meninggal virus Corona di Amerika. Saat itu, Amerika tercatat memiliki 1.1571.018 kasus dan 93.542 korban meninggal akibat virus Corona.
Ketika menyinggung situasi di Amerika, ia mengatakan bahwa ada alasan kenapa Amerika bisa menjadi yang tertinggi dalam hal jumlah kasus. Ia mengklaim, hal itu karena Amerika melakukan lebih banyak tes dibandingkan negara lain.
"Jadi, saya memandang hal itu (tingginya angka kasus) sebagai sebuah kehormatan. Sungguh, itu sebuah kehormatan," ujar Trump.
Mengacu pada data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika telah melakukan kurang lebih 12,6 juta tes virus Corona. Angka tersebut, di atas kertas, memang lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Namun, jika dilihat dari sisi per kapita, maka Amerika tidak berada di posisi puncak.
Dalam hal penyelenggaraan tes per 1000 orang, Amerika berada di posisi ke-16. Posisi itu lebih baik dibandingkan Korea Selatan, namun berada di belakang Islandia, Selandia Baru, Rusia, dan Kanada.
ISTMAN MP | INDEPENDENT