TEMPO.CO, Jakarta - Militer Iran menyatakan tidak akan menghentikan misi mereka di kawasan Teluk Persia walaupun berpotensi berkonflik dengan Amerika. Hal tersebut menyusul peringatan Amerika agar Angkatan Laut Iran tidak coba-coba mendekat ke kapal Amerika di sana.
"Unit angkatan laut dari Iran di Teluk Persia dan Oman akan terus menjalankan misinya berdasarkan aturan-aturan professional yang berlaku sejak dulu," ujar Militer Iran sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 20 Mei 2020.
Konflik Amerika dan Iran di kawasan Teluk terjadi sejak bulan lalu ketika armada Iran "berpapasan" dengan armada Amerika di lautan. Dalam peristiwa tersebut, 11 armada angkatan laut Iran berlayar di dekat armada Amerika dan terus mengiringi mereka.
Militer Amerika menganggap aksi Iran tersebut berbahaya dan provokatif. Saking berbahayanya, Presiden Amerika Donald Trump sampai memberi Angkatan Laut Amerika kewenangan untuk menenggelamkan kapal Militer Iran jika memang dibutuhkan.
Di luar konteks ketegangan di kawasan Teluk, hubungan Amerika dan Iran memang memburuk akhir-akhir ini. Berbagai hal menjadi pemicunya mulai dari sanksi dagang yang dijatuhkan Amerika, kesepakatan nuklir yang gagal, hingga peristiwa pembunuhan Jenderal Qaseem Soleimani di Baghdad beberapa bulan lalu.
Baca Juga:
Imbas dari ketegangan tersebut, perekonomian Iran terpuruk. Hal tersebut terjadi di waktu yang kurang tepat karena di saat bersamaan pandemi virus Corona menyerang Iran.
ISTMAN MP | REUTERS