TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah- sekolah yang memberlakukan belajar online selama pandemik virus corona di Thailand membuat siswa dari keluarga miskin tak berdaya karena mereka tidak punya ponsel atau internet. Permasalahan ini telah menjadi topik hangat di kalangan pengguna media sosial setelah sejumlah kasus terjadi di Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand.
Situs asiaone.com mewartakan anak-anak di Provinsi Nakhon Ratchasima tak bisa mengikuti kelas online karena sebagian besar orang tuanya tak mampu. Samran, 54 tahun, menceritakan cucu-cucunya bersekolah di Prathom 2 dan Prathom 6. Akan tetapi keluarga itu sangat miskin mereka tidak bisa mengakses internet.
Relawan mengumpulkan sampah di sungai dekat Pantai Pattaya di Chonburi, Thailand, 12 Mei 2020. Menurut data dari Departemen Pengendalian Polusi Thailand volume sampah di Thailand meningkat 15 persen selama penerapan lockdown akibat penyebaran virus Corona. REUTERS/Soe Zeya Tun
Keluhan juga disampaikan oleh Pat, 60 tahun. Cucu-cucu Pat bersekolah di Prathom 1, 4, 6 dan sekolah Mathayom 1, namun mereka tidak bisa mengikuti ajaran baru semester ini.
Pat mengatakan sejak wabah virus corona terjadi di Thailand dan lockdown diberlakukan, keluarganya nyaris tak punya uang untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Per 13 Mei 2020, total kasus virus corona di Thailand sebanyak 3.017 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 117 pasien masih dirawat. Sedangkan 2.844 pasien sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit. Ada 56 pasien yang berakhir dengan kematian.