TEMPO.CO, Jakarta - Cinta segitiga yang dialami Perdana Menteri Lesotho, Thomas Thabane, telah menjadi berita utama surat kabar di Lesotho. Perdana Menteri Thabane adalah politikus paling berpengaruh di Lesotho, yang diprediksi bakal memasukkan surat pengunduran diri pada Rabu, 13 Mei 2020, waktu setempat.
Situs reuters.com mewartakan koalisi pemerintah yang dipimpin Thabane runtuh pada Senin, 11 Mei 2020 sehingga Thabane hanya memiliki waktu sampai 22 Mei untuk meninggalkan kantor pemerintahan Lesotho. Lesotho adalah sebuah negara di benua Afrika bagian selatan bekas jajahan Inggris.
Maesaiah Thabane, istri Perdana Menteri Lesotho Thomas Thabane, muncul di pengadilan dengan tuduhan membunuh istri Thabane sebelumnya, dua hari sebelum Thabane menjabat pada tahun 2017, di Maseru, Lesotho, 18 Februari 2020. [REUTERS / STRINGER]
Pada Selasa, 12 Mei 2020, Thabane mengatakan dia akan memberi tahu Raja Lestie III atas niatnya mundur dari pemerintahan. Thabane meninggalkan jabatan tiga tahun setelah peristiwa pembunuhan istrinya yang bernama Lipolelo pada Juni 2017. Kasus pembunuhan ini sampai sekarang masih belum terpecahkan.
Peristiwa pembunuhan itu telah membuat warga Lesotho melongo dan kejadian ini membayang-bayangi periode kedua pemerintahannya.
Kepolisian menduga istri Thabane saat ini, Maesaiah, agar membunuh Lipolelo. Polisi juga menduga Perdana Menteri Thabane terlibat, namun belum membawanya ke persidangan.
Thabane, 80 tahun, dan istri keduanya Maesaiah sama-sama menyangkal tuduhan pembunuhan pada Lipolelo, yang tewas tertembak saat sedang menyetir mobil menuju rumahnya setelah dari luar kota.
Tuduhan terhadap Thabane itu telah membuat situasi di Lesotho memanas dan membuat pengaruh serta reputasinya babak-belur. Dari partainya muncul suara-suara yang mendorongnya dinyatakan tidak cocok lagi memimpin.