TEMPO.CO, Yerusalem – Polisi Israel menangkap 320 orang yang menghadiri festival Yahudi setelah terjadi kerusuhan karena pembatasan virus Corona.
Sejumlah pengunjung memprotes pembatasan oleh petugas terkait upaya pencegahan wabah virus Corona atau Covid-19.
Mereka mengatakan ingin mendekati makam kuno saat petugas melarangnya.
“Sejumlah penganut Yahudi ultra-Orthodox merasa marah atas pembatasan yang dianggap sebagai gangguan terhadap ritual religius ini,” begitu dilansir Reuters pada 13 Mei 2020.
Festival tahunan Lag-Ba-Omer digelar pada Selasa, 12 Mei 2020.
Acara berlangsung di makam kuno tokoh mistis Shimon Bar Yochai.
Acara festival ini biasa dihadri ribuan orang, yang akan berdoa sepanjang malam, menari dan bernyanyi di sekitar api unggun.
Namun, polisi mengatakan sejumlah orang mencoba memaksa masuk ke dalam area makam, yang terlarang karena adanya pembatasan terkait wabah virus Corona.
Para pengunjung ini lalu melempari petugas dengan benda keras, yang membuat petugas melakukan penangkapan massal.
Saat ini, Israel mencatat ada sekitar 1.500 kasus infeksi virus Corona dengan 213 orang sembuh dan 98 meninggal.
Pemerintah Israel menggunakan teknologi penyadapan saluran telekomunikasi untuk melacak telepon genggam dan pergerakan warga yang diduga rawan terinfeksi virus Corona.