TEMPO.CO, Jakarta - Pakar epidemi dan penasehat medis Pemerintah Amerika, Anthony Fauci, menyatakan tidak sependapat dengan Presiden Donald Trump soal Amerika siap longgarkan lockdown Corona. Di depan senat, Fauci mengatakan pelonggaran lockdown malah akan membawa Amerika ke situasi yang lebih buruk.
"Resikonya nyata bahwa anda bisa saja menyebabkan wabah yang lebih parah dan lebih sulit dikendalikan. Malah, ironisnya, mungkin membawa anda makin jauh dari pemulihan ekonomi," ujar Fauci ketika bersaksi kepada Senat Amerika secara virtual, Rabu, 13 Mei 2020.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir, Trump mendorong negara-negara bagian untuk mulai melonggarkan lockdown mereka. Harapan Trump, hal tersebut bisa menggairahkan kegiatan ekonomi di Amerika lagi yang terpuruk sejak virus Corona (COVID-19) menyerang.
Kepada Senat, Fauci menyatakan bahwa dirinya tidak merekomendasikan negara bagian mengikuti kemauan Trump. Menurutnya, jika negara bagian ingin melonggarkan lockdown, maka harus dilakukan secara bertahap. Tiap tahapan, minimal, berlangsung selama dua pekan dan mengacu pada tren pertumbuhan kasus virus Corona.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, menghadiri pertemuan respons virus Corona dengan Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Lousiana John Bel Edwards di Oval Office Gedung Putih, Washington, AS, 29 April 2020.[REUTERS]
"Jika dalam 14 hari tren pertumbuhan kasus virus Corona menurun, maka anda sudah melalui fase pertama. Selanjutnya, anda tinggal berlanjut ke fase kedua dan ketiga (dalam melonggarkan lockdown)," ujar Fauci. Sebagai catatan, teknik serupa diterapkan Selandia Baru yang membagi pelonggaran lockdown ke dalam 4 level.
Untuk memudahkan pelonggaran, Fauci menyarankan negara bagian untuk mengikuti panduan pelonggaran lockdown yang sudah dikeluarkan Pemerintah Amerika. Menurut dia, panduan yang dikeluarkan sudah cukup bagus untuk mengukur seberapa siap sebuah negara bagian melonggarkan lockdown.
"Kekhawatiran saya adalah negara-negara bagian akan meloncati seluruh tahapan (pelonggaran) lockdown tanpa kesiapan untuk merespon dampaknya. Awalnya mungkin hanya kasus kecil, tapi berpotensi menjadi wabah baru," ujar Fauci menegaskan.
Kubu Republikan dan Demokrat menggarisbawahi hal berbeda selama mendengarkan kesaksian Fauci yang sempat dilarang Trump menghadap Senat. Kubu Republikan fokus menyorot dampak lockdown berkepanjangan terhadap kondisi warga dan ekononi Amerika.
"Sejauh yang saya lihat, Amerika sudah melakukan tes virus Corona dengan sangat baik meski jumlahnya masih kurang," ujar senator Republikan, Lamar Alexander, yang merasa Pemerintah Amerika sudah berbuat bagus dalam menangani virus Corona.
Kontras dengan Republikan, kubu Demokrat mengkritik cara Pemerintah Amerika menangani Corona. Menurutnya, pemerintah Amerika harus memiliki rencana yang lebih rapih sebelum melonggarkan lockdown.
"Warga Amerika membutuhkan kepemimpinan, rencana yang matang, serta kejujuran dari Pemerintah Amerika soal pelonggaran lockdown," ujar senator Demokrat, Patty Murray.
Perkembangan terbaru, jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Amerika bertambah 9.192 dalam 24 jam terakhir, menjadikan angka totalnya sebanyak 1,395 juta. Sementara itu, untuk angka kematian, bertambah 760 menjadi 82.555 orang.
ISTMAN MP | REUTERS