TEMPO.CO, Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengritik keras pemerintah Cina dan menyalahkannya atas ratusan ribu korban meninggal secara global akibat terinfeksi virus Corona.
Pompeo mendesak kembali agar Cina membuka informasi soal wabah ini, yang telah menyebar ke 185 negara.
Menurut data dari Johns Hopkins University, ada sekitar 3.7 juta warga dunia terinfeksi virus Corona dengan korban yang berhasil sembuh lebih dari 1.2 juta orang. Sebanyak 263 ribu orang meninggal akibat sakit radang paru-paru yang disebabkan virus Corona itu.
“Mereka tahu. Cina bisa mencegah kematian ratusan ribu orang di seluruh dunia. Cina bisa mencegah dunia tidak jatuh ke dalam krisis ekonomi global,” kata Pompeo dalam jumpa pers di kemenlu AS seperti dilansir Reuters pada Rabu, 6 Mei 2020.
Pompeo menuding pemerintah Cina masih menolak membagi informasi yang dibutuhkan untuk menjaga agar publik tetap aman.
Saat ini, virus Corona telah menewaskan lebih dari 73 ribu orang di Amerika. Sebanyak lebih dari 1.2 juta orang terinfeksi dengan negara bagian New York sebagai episentrum.
Virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Hubei, Cina bagian tengah pada Desember 2019. Sebagian ahli menduga virus ini menyebar lewat pasar hewan liar di kota itu.
Menurut Pompeo, ada bukti yang cukup kuat bahwa virus ini berasal dari laboratorium virus di Kota Wuhan.
Sebagian pengritik pemerintah AS menilai sikap pemerintah AS ini bagian dari upaya mengalihkan perhatian publik dari respon lambat pemerintah dalam menangani wabah ini.
Dalam sebuah acara di Gedung Putih, Presiden AS, Donald Trump, yang bakal mengikuti pilpres 3 November untuk terpilih lagi, mengatakan wabah virus Corona atau Covid-19 ini sebagai serangan terburuk yang pernah dialami negaranya. Dia menyalahkan Cina karena tidak berusaha menghentikannya.
“Ini lebih buruk dari (serangan) Pearl Harbour. Ini lebih buruk dari (serangan) Gedung World Trade Center,” kata Trump. Menurut dia, ini seharusnya tidak terjadi. “Ini seharusnya bisa dihentikan di Cina. Dihentikan di pusat penyebarannya. Tapi tidak terjadi,” kata Trump.
Data dari Johns Hopkins University menunjukkan Cina mencatat ada sekitar 84 ribu kasus infeksi virus Corona. Sebanyak 4.600 orang meninggal akibat infeksi virus ini dan 79 ribu orang berhasil sembuh setelah menjalani perawatan.