TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan pada Ahad dia memperkirakan 100.000 warga Amerika Serikat bisa meninggal karena virus corona setelah total korban jiwa melampaui estimasi sebelumnya.
Klaim ini diungkapkan Trump berganti selama wawancara program dua jam balai kota virtual yang disiarkan oleh FOX News, membicarakan tentang pemulihan cepat untuk ekonomi AS dan menuduh menyebarkan pandemi di Cina, tempat penyakit ini diyakini berasal.
Virus corona telah menginfeksi 1,1 juta orang di Amerika Serikat dan menewaskan 67.000 lebih orang Amerika, membatasi sebagian besar kehidupan masyarakat, termasuk sebagian sekolah dan banyak bisnis.
"Kami akan kehilangan 75, 80, hingga 100.000 orang. Itu hal yang mengerikan," kata Trump, yang pada hari Jumat memperkirakan kurang dari 100.000 orang Amerika akan meninggal dan pada awal minggu telah berbicara tentang estimasi 60.000 hingga 70.000 kematian, seperti dikutip dari Reuters, 4 Mei 2020.
Sekitar setengah negara bagian sekarang mulai melonggarkan lockdown karena jumlah kasus baru penyakit Covid-19 mulai turun, dan ketika warga mulai gelisah dengan pembatasan sosial.
"Kita tidak bisa tetap tertutup sebagai negara (atau) kita tidak akan memiliki negara yang tersisa sama sekali," kata Trump.
Trump telah mengkritik FOX baru-baru ini, menyebut jaringan yang cenderung konservatif tidak cukup mendukungnya. Dia menghadapi beberapa pertanyaan sulit dalam acara tersebut, yang memberinya format baru untuk menjangkau publik sementara dia tidak dapat mengadakan kampanye setelah dia menghadapi kritik luas karena briefing hariannya yang agresif dan kontroversial.
Dalam sebuah penilaian yang berlawanan dengan beberapa pakar kesehatan masyarakat, Trump mengatakan ia yakin bahwa pada akhir tahun akan tersedia vaksin virus corona.