TEMPO.CO, Jakarta - Li Zehua, jurnalis asal Cina yang hilang di Wuhan saat mereportase situasi lockdown virus Corona (COVID-19), akhirnya pulang. Kepada media, Li mengatakan bahwa dirinya hilang selama sebulan lebih karena dibawa oleh Kepolisian Cina.
"Kepolisian Cina menjemputnya di apartemen pada tanggal 26 Februari, lalu membawanya ke kantor polisi untuk diperiksa atas dugaan mengganggu ketertiban," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 23 April 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga jurnalis asal Cina dilaporkan hilang di Wuhan ketika mereka meliput penanganan virus Corona di sana. Tepatnya, ketika lockdown mulai diterapkan di Wuhan. Mereka adalah Li Zehua, Chen Qiushi, dan Fang Bin.
Dari ketiganya, Li adalah yang belakangan hilang. Dirinya dijemput Kepolisian pada tanggal 26 Februari lalu usai membuat sejumlah reportase di lokasi-lokasi sensitif seperti krematorium. Reportasenya sendiri, kala itu, relatif laku karena berhasil ditonton 850 ribu kali di YouTube di mana hanya bisa diakses menggunakan VPN di Cina.
Saat dijemput Kepolisian, Li masih sempat merekam momen tersebut. Namun, sehabis itu, tak ada lagi kabar darinya. Keluarga dan kerabatnya sampai menduga ia 'dihilangkan' karena reportase-reportase yang ia buat. Kenyataannya, menurut pengakuan Li, dirinya dikarantina oleh pihak Kepolisian Cina.
"Setelah diperiksa Kepolisian selama 24 jam, Kepolisian Cina memutuskan untuk tidak memperkarakannya, namun mengkarantinanya. Alasannya, Li sudah pergi ke lokasi-lokasi sensitif virus Corona," sebagaimana dikutip dari Reuters.
Pada awalnya, Li dijadwalkan hanya akan dikarantina selama dua pekan. Namun, ketika periode dua pekan itu berakhir, masa karantinanya diperpanjang dua pekan lagi. Adapun Li dikarantina di hotel sebelum dipulangkan ke kampung halamannya oleh Kepolisian Cina.
Perihal kenapa dirinya tidak pernah memberikan kabar, Li mengklaim tidak diperbolehkan membawa telepon genggam selama dikarantina. Selama menjalani karantina, kata Li, telepon genggamnya dibawa kenalannya atas perintah Kepolisian Cina. Masih misteri kenapa teman Li tidak pernah mengabarkan kondisinya kepada keluarganya.
Hingga berita ini ditulis, Li belum memberikan keterangan lagi. Pihak Kepolisian Cina juga belum bisa dimintai komentar soal jurnalis-jurnalis yang hilang semasa meliputi lockdown virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS