TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder Sir Richard Branson meminta pemerintah Inggris memberikan bantuan bailout atau dana talangan untuk mencegah maskapai penerbangan Virgin Atlantic bangkrut akibat wabah Corona.
Sir Richard sebagai pendiri Virgin Group di tahun 1970 meminta dana talangan sebesar 500 juta pound sterling atau setara dengan Rp 9, 6 triliun.
Dia memastikan bailout sebagai pinjaman komersil sehingga akan dilunasi. Branson pun menjaminkan pulau Carribean miliknya.
Dia meminta dukungan pemerintah Inggris dalam surat terbuka kepada karyawan yang terbit hari ini.
Sir Richard dalam suratnya menjelaskan, ini merupakan periode waktu yang paling menantang yang pernah dia hadapi selama 5 dekade menjalankan bisnis.
"Sulit untuk menemukan kata yang tepat untuk menyatakan betapa dampak menghancurkan wabah ini terus berlanjut ke banyak komunitas, bisnis, dan orang-orang di seluruh dunia," kata Sir Richard dalam suratnya sebagaimana dilaporoan Standard.co.uk, 20 April 2020.
"Dari perspektif bisnis, tidak pernah terjadi kerusakan bagi banyak orang sebelumnya dan lamanya gangguan ini tetap tidak diketahui."
Dengan karyawan lebih dari 70 ribu orang bekerja di Virgin Groups di 35 negara, Sir Richards mengatakan dirinya akan melakukan semua hal yang bisa dia lakukan untuk melindungi karyawan dan bisnis tetap berjalan.
Masalahnya gara-gara wabah Corona, tidak ada uang masuk sementara pengeluaran terus berlangsung.
Sir Richard Branson pada Maret lalu menyatakan akan menginvestasikan 215 juta pound sterling untuk Virgin Group guna mempertahankan pekerjaan di tengah krisis wabah Corona.