TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Sabtu, 11 April 2020, memperingatkan gelombang kenaikan pasien virus corona bisa memberikan tekanan pada rumah sakit-rumah sakit di Ibu Kota Moskow menyusul kematian akibat virus COVID-19 sudah lebih dari 100 orang.
Moskow dan beberapa daerah lainnya di Rusia sudah memperlakukan lockdown wilayah dalam dua pekan terakhir untuk menghentikan penyebaran virus corona. Namun sejumlah rumah sakit di Moskow masih kebanjiran pasien.
Seorang pegawai menggunakan pelindung wajah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 saat menunggu pelanggan di toko Lanvin di "TsUM" Central Universal Department Store, Moskow, Rusia, 26 Maret 2020. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Situs reuters.com mewartakan pada Sabtu, 11 April 2020, puluhan mobil ambulan mengantri di luar sebuah rumah sakit untuk menangani pasien-pasien virus corona dari luar wilayah Ibu Kota Moskow. Mobil-mobil ambulan itu mengantri untuk menurunkan pasien-pasien terduga virus corona. Seorang sopir mobil ambulan mengatakan sudah menunggu 15 jam di luar rumah sakit untuk menurunkan pasien terduga virus corona.
“Situasi baik di Moskow dan St. Petersburg, namun sebagian besar di Moskow cukup tegang karena jumlah orang yang sakit semakin banyak. Ada sebuah gelombang kenaikan pasien. Kami melihat beberapa rumah sakit di Moskow bekerja sangat keras, heroik dan penuh kegawat-daruratan,” kata Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pusat krisis tanggap virus corona Rusia menyebut beberapa rumah sakit mengambil langkah-langkah yang mungkin dilakukan agar proses pendaftaran pasien bisa berjalan cepat dan ambulan tidak harus menunggu sampai berjam-jam untuk menurunkan pasien, dimana ini adalah sebuah masalah sistem.
Rusia melaporkan ada 13.584 kasus virus corona di negara itu. Pada Sabtu, 11 April 2020, otoritas menyebut ada 12 kasus baru COVID-19 yang terkait dengan kematian. Total pasien virus corona yang meninggal di Rusia sebanyak 106 orang.
Peskov mengatakan akan semakin jelas dalam beberapa pekan ke depan apakah Rusia semakin dekat dengan kondisi terburuk virus corona. Sedangkan Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan Kota Moskow belum mencapai puncak terburuk penyebaran virus corona.