TEMPO.CO, Jakarta - Toko barang-barang mewah seperti Prada, Chanel dan Louis Vuitton yang ada di Ibu Kota London, Inggris, kosong tanpa barang-barang. Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan suasana toko-toko barang bermerek itu pun sepi.
Dikutip dari english.alarabiya.net, barang-barang mewah dari toko-toko itu sudah dipindahkan karena mall tempat toko itu berada memutuskan tutup menyusul penyebaran virus corona atau COVID-19 yang mematikan. Mall Harrods yang sangat ikonik di wilayah tengah London, mengumumkan menutup mal sejak 20 Maret 2020, namun untuk toko yang menjual barang kebutuhan pokok dan obat-obatan diperkenankan buka.
“Harrods, mall terbesar di London, kosong karena takut adanya penjarahan. Ini adalah tempat yang dikenal sebagai lahirnya peradaban,” tulis Birol Guven, pembuat film asal Turki di Twitter, sambil mengunggah rekaman suasana mal yang diambil oleh pegawai di sana.
WATCH: High-end stores like Prada and Chanel were empty of all products inside #Harrods after the luxury #London store, which stayed open during World War II, closed due to the #coronavirus outbreak,#COVID2019 #coronavirus #NewsAlert VIDEO #Boris #UK #britishstrandedinnepal pic.twitter.com/1HibHy17ga
— Botin Kurdistani (@kurdistannews24) April 4, 2020
Direktur Pelaksana Harrods Michael Ward mengatakan pihaknya memutuskan menutup mall demi kebaikan para pegawai, konsumen dan mitra-mitranya mengingat kondisi ini serba tidak pasti. Dia pun meyakinkan keputusan menutup mall ini sangat berat, yang terhitung sejak Jumat, 20 Maret 2020 pukul 7 malam.
Juru bicara Harrods mengatakan sekitar 5 ribu pegawai masih berstatus dipekerjakan meskipun toko-toko tutup. Tidak ada satu staf pun yang di PHK.