TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kematian karena virus corona atau COVID-19 di Prancis pada Sabtu, 4 April 2020, mengalami kenaikan. Diantara mereka yang meninggal karena virus corona adalah perawat di sebuah panti jompo yang sebelumnya belum dilaporkan.
Kementerian Kesehatan Prancis melaporkan ada 441 pasien virus corona yang meninggal sepanjang Sabtu, 4 April 2020. Sebelumnya pada Jumat, 3 April 2020, tercatat ada 588 kematian karena COVID-19 di negara itu. Total korban meninggal karena virus corona di Prancis diperkirakan menjadi 7.560 orang.
Petugas medis melihat salah satu pasien positif virus corona atau Covid-19 yang dirawat dalam kereta cepat TGV di Strasbourg, Prancis, 1 Maret 2020. Thomas Samson/Pool via REUTERS
Selama tiga hari berturut-turut, Kementerian Kesehatan Prancis melaporkan adanya perawat yang meninggal di rumah-rumah panti jompo karena virus corona sejak wabah ini menyebar di Prancis pada awal Maret 2020. Kematian para perawat itu sebelumnya tidak dilaporkan.
“Pandemik ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sangat penting masyarakat menghormati aturan tidak keluar rumah. Ini bukan waktunya berleha-leha,” kata Direktur Kementerian Kesehatan Prancis, Jerome Salomon, seperti dikutip dari reuters.com.
Menurut Salomon, kasus virus corona yang terkonfirmasi di banyak rumah sakit naik sekitar 4.267 kasus. Angka itu naik 7 persen secara keseluruhan, namun turun 9 persen dibanding Jumat kemarin, 4 April 2020.
Total ada pasien 6.838 virus corona yang dirawat di ICU. Dalam 24 jam terakhir, Solomon menyebut ada 502 tambahan kasus baru yang di bawa ke ICU. Jumlah itu turun dibanding hari sebelumnya yang tercatat ada 641 kasus dan 729 kasus baru pada Kamis, 2 April 2020.
“Perlambatan ini (kasus baru) adalah sebuah kabar bagus, namun kami ingin sebuah penurunan. Kami mungkin masih menerima lebih banyak pasien ke ICU setiap hari, yang itu artinya lebih banyak tekanan,” kata Solomon.