TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika, Donald Trump, telah meminta manufaktur masker, 3M, untuk menghentikan ekspor masker tipe N95 ke berbagai negara. Salah satunya, Kanada. Hal ini menyusul terus menanjaknya jumlah kasus dan korban meninggal virus Corona (COVID-19) di Amerika.
Namun, keputusan Trump tersebut membuat geram Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Menurutnya, Trump membuat kesalahan. Di sisi lain, keputusan tersebut tidak adil karena Kanada masih mengirim bantuan tenaga medis ke Amerika.
"Tenaga medis adalah sumber daya yang sangat dibutuhkan Amerika saat ini. Menurut saya, adalah sebuah kesalahan jika (Trump) membatasi ataupun mengurangi transaksi barang dan jasa yang berkaitan dengan medis," ujar Trudeau sebagaimana dikutip dari Independent, Sabtu, 4 April 2020.
Dalam menahan ekspor masker N95 ke Kanada, Amerika menggunakan regulasi bernama Defense Production Act. Regulasi tersebut dibuat pada zaman perang Korea. Salah satu fungsinya, memprioritaskan Amerika dalam produksi barang tertentu karena alasan darurat.
Trudeau mengatakan, dirinya akan melakukan balasan jika Amerika terus bertahan dengan kebijakan tersebut. Namun, ia tidak menyampaikan balasan seperti apa yang akan dilakukan.
Sementara itu, pihak 3M mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pilihan selain mematuhi keputusan Trump. Sebab, 3M adalah perusahaan yang berbasis di Amerika. Namun, CEO 3M, Mike Roman, mengatakan bahwa keputusan Trump akan membawa dampak kemanusiaan yang buruk.
"Ada dampak kemanusian yang harus dipertimbangkan jika kita berhenti mensupplai masker ke tenaga medis di Kanada dan negara lainnya. Kami adalah supplier utama masker atau alat pernafasan," ujar Roman sebagaimana dikutip dari South China Morning Post.
Roman menambahkan bahwa ia sesungguhnya sudah memenuhi permintaan pemerintah Amerika untuk memprioritaskan mereka. Namun, ia tidak menyangka Amerika juga akan memintanya untuk menghentikan ekspor ke Kanada.
Dampak lain dari penghentian ekspor masker, menurut Roman, adalah keputusan serupa dari negara lain. Roman berkata, Amerika tidak hanya mengekspor masker, tetapi juga mengimpor di saat darurat. Khawatirnya, jika ekspor dari Amerika dihentikan, maka impor masker ke Amerika pun akan dipersulit.
"Ujungnya, jumlah masker yang bisa dimiliki Amerika pun juga berkurang," ujar Roman.
Trump bergeming dengan keputusannya. Ia bahkan memberi sinyal akan mengeluarkan beberapa keputusan baru yang mengacu pada Defense Production Act. "Kami membuat keputusan untuk 3M. Kami harap mereka bisa melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan," ujar Trump.
Sebagai catatan, per hari ini, sudah ada 273.880 kasus di Amerika. Selain itu, untuk korban meninggal, ada 7.087 orang.
ISTMAN MP | INDEPENDENT | SOUTH CHINA MORNING POST