TEMPO.CO, Jakarta - Ismail Mohamed Abdulwahab, remaja 13 tahun asal Brixton, wilayah selatan London, Inggris, meninggal setelah terinfeksi virus corona atau COVID-19. Kematian Ismail menjadi peringatan bahwa virus corona bisa menewaskan siapa pun.
Dikutip dari mirror.co.uk, Ismail, yang tidak punya riwayat penyakit tertentu, meninggal di Rumah Sakit Kings Collage pada Senin pagi, 30 Maret 2020, setelah mengalami koma.
“Ismail mulai memperlihatkan gejala (virus corona) dan mulai kesulitan bernafas. Dia lalu dilarikan ke Rumah Sakit Kings Collage. Disana, dia dipasang ventilator, kemudian koma dan meninggal pada keesokan paginya. Sepengetahuan kami, dia ta punya riwayat penyakit serius. Kami sangat bersedih,” kata Mohamed, ayah Ismail.
Pandangan sepi di sekitar patung Winston Churchill dan Big Ben di Westminster saat penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) berlanjut, di London, Inggris, 19 Maret 2020. [REUTERS / Hannah McKay]
Laman GoFundMe menggalang dana untuk membantu biaya pemakaman remaja itu yang saat ini sudah terkumpul £28 ribu, padahal targenya hanya mengumpulkan £4 ribu.
“Ketika kita tahu sedikit anak-anak tertular COVID-19 ketimbang lansia, kasus ini menyoroti pentingnya bagi kita semua mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi penyebaran virus corona di Inggris dan seluruh dunia,” kata Nathalie MacDermott, dosen di Akademi Klinikal NIHR.
Lantaran Ismail tidak punya riwayat penyakit sebelumnya, maka kemungkinan sebuah langkah post-mortem bakal diambil untuk mencari titik terang jejak kesehatannya. Sebab MacDermott menilai riwayat penyakit kronis biasanya memperburuk infeksi virus COVID-19, kendati memang ada beberapa anak muda yang tak punya riwayat penyakit kronis dan terseok-seok dalam penyembuhan virus corona.
Sebelumnya pada Senin, 30 Maret 2020, Emmanuel Andre, 12 tahun, diumumkan telah menjadi korban meninggal termuda di Eropa akibat virus corona. Kematian Andre diumumkan oleh sebuah rumah sakit di Belgia dan dia masuk daftar korban-korban usia muda di dunia yang meninggal karena COVID-19.