TEMPO.CO, Jakarta - Sierra Leone menjadi satu-satunya negara di Afrika Barat yang belum terdampak virus Corona (COVID-19). Walau begitu, mereka tidak ingin lengah. Bermodal pengalaman menghadapi virus Ebola, Sierra Leone mulai bersiaga untuk menghadapi pandemi virus Corona. Salah satunya, dengan menutup perbatasan negara.
"Selain pengantaran bahan pokok, segala kendaraan yang ingin masuk ke Sierra Leone akan diperiksa ketat," ujar Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 31 Maret 2020.
Ketika virus Ebola menyerang di tahun 2014, Sierra Leone adalah salah satu yang terdampak. Mereka tidak siap menghadapinya. Kejadian itu berlangsung cepat. Dalam waktu singkat, persentase kematian mencapai 28 persen, memakan korban kurang lebih 3.956 orang.
Saat itu, tidak ada sistem kesehatan yang mumpuni di Sierra Leone. Perlengkapan medis terbatas dan perhatian terhadap kebersihan pun masih sangat rendah. Bahkan, dalam banyak situasi, petugas medis terpaksa menggunakan peralatan yang tidak steril sehingga membahayakan pasien ataupun diri mereka sendiri.
Di luar unsur medis, penanganan di daerah perbatasan kala Ebola menyerang juga relatif lengang. Orang bisa keluar masuk Sierra Leone dengan mudahnya. Nah, hal itulah yang ingin dihindari oleh Sierra Leone dalam menghadapi virus Corona.
Menurut pakar medis di Sierra Leone, Dr. Madina Hussein, ada banyak PR yang harus dikerjakan oleh pemerintah setempat. Hal itu mengacu pada pengalaman menangani Ebola. Pertama, pemerintah Sierra Leone harus meningkatkan pengawasan terhadap akses keluar masuk negara. Hal itu untuk memastikan tidak ada kasus virus Corona yang dibawa dari luar. Kalau bisa, lakukan penutupan sekalian.
Selain itu, memperhatikan daerah-daerah rawan penularan. Beberapa di antaranya adalah airport dan gerbang perbatasan. Madina mengatakan, respon petugas di titik-titik itu harus cekatan dan tegas.
Selain dua hal di atas, lanjut Madina, pemerintah Sierra Leone juga harus mulai merekrut dan melatih tenaga kerja untuk ikut terlibat dalam penanganan virus Corona. Terutama, dalam hal pencegahan dan pengendalian penyakit. Dengan begitu, Sierra Leone tidak akan kekurangan tenaga medis.
"Hingga saat ini, kami belum mendapat laporan adanya kasus virus Corona. Selian itu, kami juga sudah mengaktifkan pusat gawat darurat untuk berjaga-jaga. Sejauh ini, respon pemerintah sangat bagus," ujar Madina yang memiliki pengalaman langsung menghadapi Ebola.
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST