TEMPO.CO, Tokyo – Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo, berjanji pemerintah akan menggelontorkan paket stimulus besar untuk melindungi ekonomi dari wabah virus Corona.
Abe Shinzo mengatakan negara ekonomi terbesar ketiga itu terancam darurat nasional karena jumlah korban infeksi virus Corona terus bertambah.
Paket stimulus ekonomi besar ini termasuk insentif pajak, langkah moneter dan libur pajak bagi perusahaan.
“Kita berada pada tahapan kritis. Kita perlu bersiap untuk pertempuran jangka panjang,” kata Abe Shinzo dalam pernyataan di televisi seperti dilansir Reuters Sabtu, 28 Maret 2020.
Abe Shinzo melanjutkan,”Saya ingin terus terang soal ini.”
Jumlah kasus infeksi virus Corona di Jepang terus melonjak menjadi sekitar 1.500 orang dengan 52 orang meninggal. Ini tidak termasuk jumlah orang yang dikarantina dari kapal pesiar pada bulan lalu.
Otoritas medis menyatakan ada 63 kasus infeksi baru virus Corona di Tokyo. Petugas juga menemukan adanya 57 kasus infeksi baru virus Corona di sebuah lokasi disabilitas di prefektur Chiba, yang terletak dekat Tokyo.
Abe Shinzo belum menyatakan negara dalam keadaan darurat. Namun, dia menyetujui obat Avigan, yang terbukti cukup efektif mengobati penyakit radang paru-paru akibat infeksi virus Corona.
“Pandemi ini menimbulkan kerusakan besar bagi perekonomian Jepang,” kata Abe Shinzo. “Kita akan menggelontorkan paket stimulus besar yang berisi langkah di bidang pajak, dan moneter,” kata dia.
Paket ini bernilai lebih besar dibandingkan paket pada saat krisis keuangan 2008, yang tercatat sebesar US$528 miliar atau sekitar Rp8.500 triliun. Wabah virus Corona telah menyebar ke sekitar 200 negara dengan jumlah korban jiwa sekitar 30 ribu orang dan korban terinfeksi 650 ribu orang.