TEMPO.CO, Jakarta - Berita Pangeran Charles tertular virus Corona (COVID-19) telah sampai ke telinga Pangeran Harry. Meski begitu, putra kedua dari pernikahan Charles dan Diana tersebut belum bisa menjenguknya. Bukan hanya karena tidak dianjurkan oleh keluarga Kerajaan Inggris, namun juga karena dilarang oleh istrinya, Meghan Markle.
"Meghan telah melarang Harry untuk berpergian ke luar negeri, tak terkecuali untuk menemui Pangeran Charles di Inggris," berdasarkan keterangan sumber yang dikutip dari Daily Mail, Kamis, 26 Maret 2020.
Pangeran Harry sendiri dikabarkan sangat khawatir akan kondisi ayahanya dan ingin segera menemuinya. Namun, melihat situasi pandemi yang terjadi di berbagai negara, Harry bisa paham bahwa tak ideal baginya untuk kembali ke Inggris saat ini. Sebagai catatan, per hari ini, Inggris memiliki 9.529 kasus dan 422 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
Sebagai gantinya, Harry menghubungi Pangeran Charles via video call. Pangeran William, kakak dari Harry, juga ikut dalam percakapan tersebut untuk mengecek kondisi ayahnya. Fox News menyebut situasi Charles mencairkan hubungan Harry dan William yang membeku sejak yang bersangkutan memutuskan keluar dari keluarga Kerajaan Inggris.
"Harry dan William sudah mulai berbicara terhadap satu sama lain lagi. Keduanya sama-sama terhubung lewat video call dengan Pangeran Charles. Mereka bertiga bercanda dan bahagia karena akhirnya bisa bersama-sama lagi," sebagaimana dikutip dari Fox News.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui dari mana Pangeran Charles tertular virus Coroan. Pihak Kerajaan Inggris menyatakan hal itu sulit dideteksi mengingat Pangeran Charles memiliki agenda publik yang cukup padat sebelum dinyatakan tertular virus Corona.
Adapun Pangeran Charles, saat ini, menjalani masa isolasi bersama istri keduanya, Camilla, di Balmoral atas masukan Layanan Kesehatan Inggris (NHS). Seluruh kegiatan yang seharusnya ia jalani, untuk sementara ini, dilimpahkan kepada Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton.
ISTMAN MP | DAILY MAIL | FOX NEWS
![Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]](https://statik.tempo.co/data/2021/12/08/id_1072285/1072285_720.jpg)
