TEMPO.CO, Beijing – Perusahaan keuangan raksasa Goldman Sachs memprediksi ekonomi Cina bakal minus 9 persen pada kwartal pertama tahun ini terkait wabah virus Corona.
Ini menunjukkan wabah ini telah mengganggu aktivitas bisnis normal di negara ini. Otoritas Cina melaporkan jumlah kasus infeksi dari pengunjung ke negara itu meningkat dibandingkan kasus domestik.
“Goldman memotong estimasi pertumbuhan domestik Cina menjadi minus 9 persen dari sebelumnya positif 2.5 persen,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 17 Maret 2020.
Estimasi ini berdasarkan data ekonomi yang dirilis pemerintah Cina pada Januari dan Februari pada Senin pekan ini. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini juga mengurangi prediksi dari pertumbuhan Cina sebesar 5.5 persen selama setahun menjadi tiga persen.
Hingga hari keempat berturut-turut, jumlah kasus infeksi virus Corona akibat pengunjung yang datang lebih besar dari pada kasus domestik.
Ini membuat otoritas memperketat monitoring terhadap para pengunjung asing. Kementerian Luar Negeri Cina juga menyarankan warganya menghindari mendatangi negara dengan risiko tinggi tertular virus Corona.
Pada Senin, Cina melaporkan ada 21 kasus baru infeksi virus Corona atau naik dari sehari sebelumnya 16 kasus. Dari jumlah ini, 20 kasus terkait pendatang dari luar.