Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksin Virus Corona Baru Akan Siap Dalam 12 Bulan

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba vaksin virus Corona akhirnya dimulai. Hari Senin, waktu Amerika, Kaiser Permanente Washington Research menyuntikkan sample pertama vaksin tersebut ke tangan sukarelawan di Seattle, Amerika. Harapannya, dari tes ini, akan muncul solusi atas pandemi yang sudah memakai ribuan korban itu.

"Kami menjadi tim virus Corona (karena pandemi ini). Semua ingin berkontribusi dalam situasi seperti sekarang," ujar kepala riset Kaiser Permanente, Dr. Lisa Jackson, sebagaimana dikutip dari situs Majalah Time, Selasa, 17 Maret 2020.

Sebelum berharap terlalu besar, tes pertama tidak selalu berujung pada keberhasilan. Jackson mengatakan, tes pertama baru lah langkah awal dari serangkaian eksperimen yang nantinya harus dilakukan. Timnya sendiri masih akan melakukan test serupa terhadap 45 sukarelawan lainnya di mana masing-masing akan mendapat injeksi dua dosis dengan rentang sebulan.

Kaiser Permanente bukan satu-satunya lembaga yang tengah mengujicoba solusi atas pandemi virus Corona. Selain mereka, ada tim gabungan National Institute of Health dan Moderna Inc., sebuah perusahaan biotek asal Massachusetts. Mereka mengembangkan vaksin virus Corona dengan nama sandi mRNA-1273.

Sama seperti Kaiser Permanente, tim gabungan itu juga melakukan tes terhadapa mRNA-1273. Dan, mereka pun juga tidak menjanjikan versi final siap dalam hitungan hari. Menurut Dr. Anthony Fauci dari National Institute of Health, setidaknya dibutuhkan 12-18 bulan untuk mendapat wujud vaksin yang maksimal.

Mencari vaksin untuk virus Corona memang menjadi semacam perlombaan di Amerika. Semakin luasnya pandemi Virus Corona memaksa berbagai lembaga medis dan farmasi untuk bekejaran mencari solusinya. Di Amerika sendiri, sudah ada 4.379 kasus dan 71 korban meninggal akibat virus dengan nama resmi COVID-19 tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski mendesak, para pencari vaksin itu tak bisa terburu-buru. Kelinci percobaan mereka kali ini adalah manusia, bukan hewan. Selain itu, tidak semua manusia bisa dijadikan sukarelawan. Mereka yang dipilih harus lah yang sehat, bukan yang sakit, dan berada di rentang usia 18-55 tahun. Itulah kenapa pencarian vaksin bisa memakan waktu bulanan atau bahkan tahunan.

Jackson, dari Kaiser Permanente, mengatakan bahwa dalam tes, timnya akan melihat beberapa indikator. Pertama adalah efek samping dan yang kedua adalah ketahanan tubuh. Jika sample pertama malah memberikan efek samping berbahaya atau tidak menaikkan ketahanan tubuh, maka sample pertama bisa dinyatakan gagal.

Adapun sample yang bekerja sesuai harapan adalah sample yang bisa memproduksi protein dengan karakteristik menyerupai Corona namun tak berbahaya. Dari situ, peneliti akan melihat apakah sistem immune tubuh mengenalinya dan memicu anti-body untuk menyerangnya. Menurut para peneliti, cara ini lebih cepat dibandingkan menciptakan ulang virus Corona yang diperlemah dan kemudian mencari cara untuk mengalahkannya.

"Kami mencari petunjuk (dari sample pertama). Kami tidak tahu apakah vaksin (pertama) ini bisa meningkatkan imunitas atau aman bagi tubuh. Itulah fungsi tes. Kami tidak berada di dalam tahapan yang siap memberikan sample vaksin ini kepada masyarakat luas," ujar Jackson menegaskan.

ISTMAN MP | TIME

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar. Foto: Canva
10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.