TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Turkish Airlines pada Jumat, 13 Maret 2020, mengumumkan telah membatalkan beberapa penerbangan internasional ke sembilan negara di Eropa sebagai dampak penularan virus corona atau COVID-19. Sebagai gantinya, penerbangan nasional Turki itu akan menawarkan perubahan rute, perubahan hari keberangkatan dan opsi pembatalan tanpa terkena denda.
“Karena wabah virus corona menyebar di Eropa, maka penerbangan kami dari Jerman, Prancis, Spanyol, Norwegia, Denmark, Belgia, Swedia, Austria dan Belanda, akan ditangguhkan terhitung mulai Sabtu, 14 Maret 2020 pukul 8 pagi sampai 17 April 2020,” demikian pernyataan Turkish Airlines, seperti dikutip dari aa.com.tr.
Pesawat Turkish Airlines. REUTERS/Osman Orsal
Dalam keterangannya, Turkish Airlines menekankan memprioritaskan penerbangan yang aman bagi para penumpang. Maskapai itu juga akan bekerja sama dengan otoritas penerbangan dan kesehatan internasional serta melakukan langkah-langkah yang diperlukan.
Turki belum menerbitkan kebijakan larangan terbang ke negara-negara tertentu. Hanya saja, warga negara Turki yang hendak terbang ke negara-negara yang terjangkit parah virus corona akan ditolak saat kembali ke Turki.
Maskapai dari sembilan negara masih boleh terbang ke Turki, tetapi tanpa membawa penumpang yang selanjutnya mengantar WNA di Turki pulang ke negara masing-masing. Menteri Infrastruktur dan Transportasi Turki, Cahit Turhan, pada Jumat, 14 Maret 2020 mengatakan total ada sembilan negara yang warganya masuk daftar penundaan penerbangan. Penerbangan kargo saat ini belum ada larangan.