TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump meminta penyedia jasa kapal pesiar untuk menghentikan operasional selama 30 hari berkaitan dengan pengendalian virus Corona (COVID-19). Hal tersebut belajar dari kasus Diamond Princess dan Grand Princess yang terkatung-katung karena beberapa penumpangnya tertular virus Corona.
"Atas permintaan saya, per har ini (Sabtu), kapal pesiar dari jaringan Carnival, Royal Carribbean, Norwegian, dan MSC sepakat untuk menunda operasional mereka selama 30 hari," ujar Trump sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 14 Maret 2020.
Sebelumnya, penyedia jasa kapal pesiar tersebut sudah membenarkan bahwa mereka akan menghentikan operasional untuk sementara waktu. Hal itu sebagai pencegahan penyebaran virus Corona. Namun, tidak semua menyatakan menghentikan operasional hingga sebulan seperti yang dikatakan Trump.
Norwegian Cruise Line, misalnya, menyampaikan bahwa mereka akan menghentikan operasional hingga 11 April atau tidak genap 30 hari. Sementara itu, Carnival Corp menyatakan penghentian operasional mereka hanya sampai 3 April.
Princess Cruises, yang menjadi sorotan di tengah epidemi virus Corona, malah akan menghentikan operasional untuk durasi waktu yang lebih panjang. Mengutip Reuters, mereka akan non-aktif selama 2 bulan per hari Kamis kemarin.
Terlepas dari durasi waktu yang berbeda-beda, Trump mengatakan penghentian operasional kapal pesiar untuk beberapa hari adalah langkah yang tepat. "Dan langkah yang penting untuk industri (kapal pesiar)," ujar Trump menegaskan.
Mengutip South China Morning Post, kapal Diamond Princess terakhir kali tercatat memiliki 696 kasus dan 7 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Sementara itu, kapal Grand Princess memiliki 21 kasus dan tidak ada korban meninggal.
ISTMAN MP | REUTERS | SOUTH CHINA MORNING POST