TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona telah membuat masyarakat di Los Angeles, Amerika Serikat, panik sehingga supermarket penuh dengan orang-orang belanja untuk stok atau panic-buying. Kondisi panic-buying terjadi dua hari setelah Pemerintah wilayah California menyatakan darurat atas penyebaran virus corona atau COVID-19 di wilayah itu.
“Hiruk-pikuk ini jumlahnya dua kali lebih banyak dari biasanya. Ini diluar kendali. Kami kehabisan tisu toilet, air minum dan cairan pembersih tangan,” kata Rene, seorang pegawai sebuah supermarket Costco di Burbank, seperti dikutip dari asiaone.com.
Panic buying and stockpiling of toilet roll continues. These are the scenes at Costco in Farnborough in Hampshire today. #coronavirus #toiletpaperpanic #panickbuying pic.twitter.com/JLlZVVS7EH
— Adam Clark (@adamclarkitv) March 7, 2020
Satu orang pasien yang terjangkit virus corona di California, meninggal. Pasien itu terdaftar sebagai pasien ke-69 di Amerika Serikat yang terkena COVID-19.
“Ini sangat gila (bikin pusing),” kata Direktur Keuangan Supermarket Costco, Richard Galanti, Kamis, 5 Maret 2020.
Panic-buying telah membuat sebuah supermarket menelepon Kepolisian wilayah San Bernardino, dekat Los Angeles, setelah sejumlah pembeli di supermarket di sana marah karena berkurangnya suplai barang. Walhasil, pada Jumat, 6 Maret 2020, para pembeli di supermarket Costco dilarang membeli air mineral lebih dari satu krat, dimana biasanya mereka membeli sampai empat krat. Beberapa pembeli mencoba mengabaikan aturan itu sehingga membuat sedikit kegaduhan.
Lisa Garcia, 30 tahun, karyawan perusahaan retail, menceritakan panic-buying telah menimbulkan suasana hiruk-pikuk. Para pegawai terus berfikir bagaimana mencari stok produk-produk yang dibutuhkan mengingat sekarang banyak rak yang mulai kosong. Supermarket Costco yang terkenal suka memberi sample makanan gratis, mulai menghentikan kebiasaan itu karena takut dengan penyebaran virus corona.