TEMPO.CO, New York - Para pejabat dari negara anggota G7 mengatakan akan mengerahkan semua alat kebijakan yang terkait untuk mencapai pertumbuhan global yang kuat dan berkelanjutan di tengah wabah infeksi virus Corona.
Mereka juga bertekad menjaga ekonomi global dari risiko yang muncul akibat penyebaran cepat virus Corona.
“Para menteri keuangan G7 bersiap melakukan tindakan termasuk kebijakan insentif perpajakan yang tepat,” kata Taro Aso, menteri Keuangan Jepang, kepada media seperti dilansir Reuters pada Selasa, 3 Maret 2020.
Bank sentral dari negara G-7 juga bertekad melanjutkan dukungan stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi.
“Kami menegaskan ulang komitmen kami untuk mengadopsi semua langkah kebijakan untuk melindungi ekonomi dari risiko akibat virus Corona,” kata Aso.
Dia tidak menjelaskan langkah spesifik yang akan diambil bank sentral. Ini karena setiap negara akan mengeluarkan kebijakan yang sesuai.
“Semua kebijakan ini akan melibatkan kebijakan moneter dan perpajakan,” kata dia.
Sikap solid negara G-7 ini bisa menghilangkan kekhawatiran publik akibat merebaknya wabah infeksi virus Corona yang cepat dan telah menjangkiti sekitar 60 negara.
Ini juga bisa membantu pemulihan harga saham an minyak.
“Ini adalah perang yang sengit antara harapan dan rasa takut. Bank sentral memberi harapan dengan stimulus potensial mereka,” kata Vasu Menon, ahli strategi investasi senior di OCBC Bank Wealth Management.
Menurut Menon, kebijakan moneter telah longgar dan tingkat suku bunga sudah rendah. “Jadi apa yang akan mereka lakukan,” kata Menon soal dampak wabah virus Corona.