Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kematian Virus Corona di Iran Tertinggi Kedua Setelah Cina

image-gnews
Seorang perempuan Iran berjalan mengenakan masker pelindung untuk mencegah tertular virus Corona di Grand Bazaar di Teheran, Iran, 20 Februari 2020. [WANA/Reuters]
Seorang perempuan Iran berjalan mengenakan masker pelindung untuk mencegah tertular virus Corona di Grand Bazaar di Teheran, Iran, 20 Februari 2020. [WANA/Reuters]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iran menjadi negara kedua setelah Cina dengan jumlah kematian tertinggi akibat wabah virus Corona atau COVID-19 yang muncul sejak akhir Desember 2019 di Wuhan.

Hingga Senin, 24 Februari 2020, pejabat Iran mengumumkan angka kematian akibat virus Corona meningkat menjadi 12 orang, selang sehari sejak delapan kematian dikonfirmasi. Angka ini membuat virus menjadi pembunuh tertinggi di Iran setelah Cina daratan, menurut South China Morning Post, 25 Februari 2020.

Sementara Korea Selatan, menurut CNN, menjadi negara pertama di luar Cina daratan dengan infeksi virus COVID-19 terbesar. Lonjakan kasus virus Corona Korea Selatan hingga Senin tercatat 833 terinfeksi dan delapan orang meninggal.

Kementrian kesehatan Iran hingga kini telah mengkonfirmasi setidaknya 61 kasus dan total 12 korban tewas akibat virus Corona. Kasus pertama dilaporkan pada 19 Februari 2020 lalu, namun temuan sejumlah 50 orang meninggal akibat wabah virus yang diketahui berpusat di kota Qom terjadi pada 13 Februari, menurut pemerintah setempat.

Awal mula masuknya wabah virus Corona ke Iran setelah temuan dua warga kota Qom di selatan ibu kota Teheran yang meninggal akibat terjangkit virus mematikan itu pada 19 Februari. Virus diduga menyebar hingga menyebabkan kematian di pusat kota Qom bertambah pada hari berikutnya.

Kompleks pemakaman Masoumeh di Qom, kota terbesar kedelapan di Iran. Qom adalah pusat penyebaran virus Corona di Iran.[Twitter/Radio Farda]

Kota Qom yang hanya berjarak sekitar 145 km dari ibu kota Teheran disebut sebagai pusat penyebaran virus Corona pertama di Iran hingga menewaskan banyak korban. Namun, pejabat di kementrian kesehatan Iran, Minou Mohrez, mengatakan kemungkinan virus saat ini tengah menyebar di seluruh kota Iran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam sejarah baru-baru ini, Iran belum pernah menangani wabah yang mematikan seperti ini (COVID-19)," ungkap Asif Shuja, seorang peneliti senior di Institut Timur Tengah di National University of Singapore (NUS).

Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki meyakini bahwa wabah yang menular berasal dari pedagang kota Qom yang secara rutin melakukan perjalanan antara Iran dan Cina. Warga Iran yang meninggal akibat virus Corona sebelumnya telah melakukan penerbangan tidak langsung di tengah larangan penerbangan ke berbagai negara yang diberlakukan pemerintah sejak akhir Januari 2020.

Meski virus COVID-19 telah menjangkit lebih dari 31 negara di luar Cina daratan, lonjakan angka kematian secara tiba-tiba di Iran membuat pemerintah dan warganya mengalami ketakutan hebat akan penyebaran virus.

Direktur Utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Adhanom Ghebreyesus mengatakan kasus COVID-19 yang menjangkit negara-negara yang jauh dari sumber penyebaran, Wuhan, sangat mengkhawatirkan.

Kekhawatiran akan penyebaran wabah membuat otoritas di Iran menutup sementara sekolah dan pusat pendidikan lainnya di 14 provinsi, mendistribusikan masker sebagai perlindungan diri, hingga membatalkan acara publik. Otoritas kesehatan Iran juga mengatakan akan melakukan pemeriksaan kepada 750 orang di rumah sakit yang menunjukkan gejala virus Corona.

SAFIRA ANDINI | SOUTH CHINA MORNING POST | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

1 hari lalu

Bendera Iran berada dekat bangunan rusak yang disebut media Iran sebagai serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah 1 April 2024. Israel telah lama menargetkan instalasi militer Iran di Suriah dan proksinya. REUTERS/Firas Makdesi
Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

2 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

2 hari lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

7 hari lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.