TEMPO.CO, Jakarta - Becky Martz, 70 tahun, perempuan asal Orlando, Amerika Serikat, memiliki hobi yang tak biasa, yakni mengkoleksi logo merek pisang dari seluruh dunia. Martz sudah menghabiskan 29 tahun menggeluti hobinya itu.
Dikutip dari edition.cnn.com, Martz sudah mengkoleksi lebih dari 21 ribu merek pisang dari berbagai belahan dunia. Hobinya ini telah membawanya ke Jerman, Kosta Rika, dan Ekuador dimana dia akhirnya bertemu dengan orang-orang yang satu hobi dengannya dan bertukar logo pisang.
“Apa yang membuat koleksi-koleksi ini sangat spesial buat saya adalah logo-logo merek pisang ini tidak berusia lama. Mereka biasanya dibuang. Untuk sejumlah alasan, itu bagi saya amat berharga. Saya sudah ‘menyelamatkan’ banyak logo merek pisang dari tong sampah atau kulit pisang di tanah,” kata Martz, seperti dikutip dari edition.cnn.com.
Contoh merek-merek pisang yang dikoleksi Martz yang dikumpulkan selama 29 tahun. Sumber: edition.cnn.com
Martz pertama kali menyadari betapa uniknya logo merek pisang ketika pada 1991 sedang menyusun buah di mangkuk khusus buah. Saat itu dia melihat betapa tuanya usia logo pisang Dole yang berasal dari Guatemala dan satu pisang lainnya dari Honduras dan perbedaan logo pisang di setiap negara meski dari satu merek yang sama. Sejak itu, Martz mulai mengkoleksi logo merek-merek pisang.
“Para perusahaan pisang itu membuat design logo demi menarik perhatian pembeli. Saya suka pesan yang mereka sampaikan dan buat saya ini karya seni mungil. Ini juga gratis,” kata Martz.
Beberapa tahun kemudian, putra Martz, Carl menemukan bahwa ibunya bagian kecil dari para kolektor label pisang di dunia. Dia juga menemukan beberapa website para kolektor logo pisang dari berbagai belahan dunia.
Martz yang sangat serius menekuni hobinya itu menghadiri beberapa kali pertemuan para kolektor logo pisang di berbagai negara, termasuk pertemuan yang terbesar yang digelar di Kosta Rika pada 2008 silam. Tidak diketahui pasti berapa jumlah kolektor merek-merek pisang di dunia, namun Martz memperkirakan jumlahnya di Amerika Serikat saja 25 orang, 50 orang dari Asia dan 200 kolektor di wilayah Tengah dan Selatan Amerika. Banyak dari kolektor itu bekerja di industri pisang, namun ada juga pelayan hotel dan pemilik toko.
