Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

California Mau Minta Maaf Penahanan Warga Jepang-AS Selama PD II

image-gnews
Para interniran warga Jepang-Amerika makan di aula makan, 6 April 1942, di kamp Santa Anita Assembly Center, California.[National Archives and Records Administration/densho.org]
Para interniran warga Jepang-Amerika makan di aula makan, 6 April 1942, di kamp Santa Anita Assembly Center, California.[National Archives and Records Administration/densho.org]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian California akan meloloskan resolusi yang secara resmi meminta maaf terkait kamp penahanan massal warga Amerika keturunan Jepang selama Perang Dunia II.

"Pengusiran, pemindahan, dan penahanan yang tidak adil atas orang Amerika-Jepang selama Perang Dunia II, dan karena kegagalannya untuk mendukung dan membela hak-hak sipil dan kebebasan sipil orang-orang Amerika-Jepang selama periode ini," bunyi resolusi tersebut, seperti dikutip dari CNN, 21 Februari 2020.

Penahanan itu adalah relokasi paksa tunggal terbesar dalam sejarah AS, dengan lebih dari 100.000 orang Jepang-Amerika dipenjara di seluruh negeri setelah Jepang menyerang Pearl Harbor.

Para pembuat undang-undang dan orang-orang yang selamat mengatakan permintaan maaf itu merupakan pengingat penting bagi negara untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu.

Penahanan orang Amerika keturunan Jepang diberlakukan oleh perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden Roosevelt setelah serangan Jepang di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.

Salah satu yang ditahan adalah Kanji Sahara. Dia berusia delapan tahun ketika dikeluarkan paksa dari rumahnya dan ditahan di arena pacuan kuda dengan sekitar 18.000 orang Amerika keturunan Jepang.

Sekitar 10.000 berada di barak yang didirikan di tempat parkir lintasan pacuan kuda. 8.000 lainnya dipaksa tinggal di kandang kuda, katanya. Dan sekarang, pada usia 85, dia akhirnya bisa mendapatkan permintaan maaf dari negara asalnya.

Sahara dibawa dari Arcadia, California, ke Arkansas dengan kereta api.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika kami pergi ke kamp, semua orang (dari jalan saya) pergi bersama," kata Sahara. "Jadi, orang-orang yang bermain dengan saya sebelum perang adalah orang-orang yang sama dengan saya bermain di Jerome, Arkansas."

Tsuru for Solidarity, sebuah organisasi Jepang-Amerika yang mengadvokasi komunitas imigran dan pengungsi, mengatakan pekerjaan mereka adalah memberi tahu Amerika Serikat "berhenti mengulangi sejarah!"

Nenek ketua organisasi tersebut, Carl Takei, diinternir ketika suaminya bertempur di Eropa untuk Amerika Serikat, yang menurutnya tidak masuk akal menahan seluruh warga Amerika keturunan Jepang.

"Sebagai orang Jepang-Amerika yang selamat dan keturunan dari kamp konsentrasi AS, kita tahu memenjarakan orang tua dan anak-anak menyebabkan kerugian besar," kata Takei. "Itulah sebabnya orang Jepang-Amerika di seluruh negara mengorganisir untuk menuntut agar kamp konsentrasi modern dihentikan."

Anggota Dewan California Al Muratsuchi telah mengusulkan peringatan setiap 19 Februari sejak ia menjabat. Tahun ini, ia mengusulkan resolusi bagi negara untuk menawarkan permintaan maaf resmi.

Amerika Serikat meminta maaf kepada orang-orang keturunan Jepang dan memberikan US$ 20.000 (Rp 275,7 juta) sebagai ganti rugi kepada setiap orang yang dipenjara, ketika Presiden Ronald Reagan menandatangani Undang-Undang Kebebasan Sipil pada tahun 1988.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 menit lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

28 menit lalu

Bandara Internasional Kansai, masuk diurutan ketujuh bandara terbaik di Asia. businessinsider.com
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.


Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

15 jam lalu

Fuki Yamada berselebrasi usai mencetak gol Jepang ke gawang Uzbekistan di final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.


PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.


Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, umumkan pensiun. Instageam
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.


Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Pelatih Jepang Go Oiwa dan pelatih Uzbekistan Timur Kapadze menjelang final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?


Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Timnas Jepang AFC U23 2024 di Qatar. (AFP/KARIM JAAFAR)
Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.


Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.


Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua