TEMPO.CO, Jakarta - Senator Amerika Serikat Tom Cotton mengklaim ada kemungkinan virus Corona COVID-19 berasal dari laboratorium biokimia di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, yang menjadi pusat penyebaran wabah virus.
Senator Tom Cotton, Republik Arkansas, mengemukakan kemungkinan bahwa virus itu berasal dari laboratorium biokimia dengan keamanan tinggi di Wuhan, namun tidak memiliki bukti atas klaim tersebut.
"Kami tidak memiliki bukti bahwa penyakit ini berasal dari sana, tetapi karena bermuka dua dan ketidakjujuran Cina sejak awal, kita perlu setidaknya mengajukan pertanyaan untuk melihat apa yang dikatakan bukti, dan Cina saat ini adalah sama sekali tidak memberikan bukti tentang pertanyaan itu," kata Tom dikutip dari New York Times, 18 Februari 2020.
Cotton kemudian kembali mengemukakan gagasan bahwa COVID-19 adalah bioweapon Cina. Tapi teori konspirasi Tom Cotton adalah jenis tuduhan yang sama yang meluas di Washington ketika melihat Cina sebagai ancaman setingkat Uni Soviet, dan menggemakan pemikiran anti-Komunis tentang era Perang Dingin.
Teori konspirasi virus Corona sebagai senjata kimia yang bocor telah diberitakan media internasional seperti tabloid Inggris The Daily Mail dan The Washington Times, yang menyebut bahwa virus tersebut sedang dikembangkan sebagai bagian dari program peperangan biokimia Cina.
Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memeriksa pasien virus corona di rumah sakit Jinyintan di Wuhan, Cina, 13 Februari 2020. Total yang terjangkit virus corona mencapai 64.435 orang. China Daily via REUTERS
Bulan lalu, Stephen K. Bannon, mantan kepala ahli strategi Presiden Trump, mengundang Bill Gertz, seorang reporter Washington Times, untuk menjadi tamu di episode perdana acara radionya "War Room: Pandemic," sebuah acara yang diambil dari "War Room: Impeachment," program diskusi yang membela Trump selama sidang pemakzulan di Senat.
"Bill Gertz memiliki artikel yang luar biasa di The Washington Times tentang laboratorium biologi yang kebetulan berada di Wuhan," kata Bannon pada acara 25 Januari. Gertz muncul di acara lain beberapa hari kemudian untuk terus mengedepankan teori senjata kimia.
Fox News juga memberitakan teori ini, dalam satu artikel yang menggambarkan hubungan antara film thriller tahun 1980-an oleh Dean Koontz yang memprediksi virus Corona. Plot ini tentang laboratorium militer Cina yang menciptakan senjata biologis.
Pihak berwenang Cina mengatakan wabah dimulai di sebuah pasar di Wuhan di mana satwa liar dijual. Kota ini juga merupakan rumah bagi laboratorium biokimia.
Meskipun masih banyak yang tidak diketahui tentang virus Corona, para ahli umumnya menolak teori bahwa virus Corona dibuat oleh manusia. Para ilmuwan yang telah mempelajari virus Corona mengatakan itu menyerupai SARS dan virus lain yang berasal dari kelelawar. Meskipun menular, sejauh ini tampaknya sebagian besar mengancam kehidupan orang lanjut usia dengan masalah kesehatan kronis, menjadikannya senjata biologis yang kurang efektif.
Gambar mikroskopik virus Corona Wuhan 2019-nCoV yang dibagikan oleh Pusat Data Mikrobiologi Nasional Cina.[Pusat Data Mikrobiologi Nasional China/Metro.co.uk]
Banyak informasi yang salah tentang virus ini menyebabkan WHO menyebut fenomena ini sebagai "infodemik."
Mereka yang menyebarkan informasi itu adalah beberapa kritikus terkenal pemerintah Cina seperti Bannon dan Guo Wengui, seorang miliarder buron Cina. Keduanya berjanji untuk mengumpulkan dana US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun untuk menyelidiki korupsi, membantu orang-orang yang mereka yakini menjadi korban penganiayaan pemerintah Cina dan Guo mengatakan dirinya akan mengalahkan Partai Komunis Cina.
Beberapa jam setelah Cotton berkomentar di Fox News, Guo naik ke platform medianya sendiri, G News, untuk mengklaim diri dalam video berdurasi 30 menit bahwa ia telah memperkirakan bahwa Cina akan membuat krisis seperti wabah virus.
"Saya katakan setahun yang lalu bahwa Partai Komunis Cina mungkin menciptakan krisis kemanusiaan besar-besaran atau bencana alam atau pandemi sebelum mati," kata Guo dari apartemennya yang bernilai US$ 68 juta (Rp 931 miliar) di pinggiran Central Park di New York.
"Di dinding di pintu masuk lab P4 Wuhan, ada slogan: Ketika Anda masuk ke gedung ini, Anda masuk ke dalam kotak Pandora," tambah Guo, merujuk pada laboratorium dengan keamanan tinggi.
Dia mengklaim bahwa laboratoriun memiliki koneksi militer, termasuk bahwa tentara dari Tentara Pembebasan Rakyat berfungsi sebagai penjaga. Namun, Guo tidak menawarkan bukti apapun.
Saat wawancara Fox News, Senator Tom Cotton menyebut bahwa kelangkaan informasi tentang asal-usul virus Corona menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
"Kami tidak tahu dari mana asalnya, dan kami harus menyelesaikannya," katanya pada program "Sunday Morning Futures."
Let me debunk the debunkers. @paulina_milla and her “experts” wrongly jump straight to the claim that the coronavirus is an engineered bioweapon. That’s not what I’ve said. There’s at least four hypotheses about the origin of the virus: https://t.co/536ygN1gC7
— Tom Cotton (@SenTomCotton) February 17, 2020
Setelah menerima kritik karena percaya pada teori konspirasi, sang senator menulis di Twitter mengatakan bahwa ia tidak selalu berpikir virus itu adalah "senjata biologis yang direkayasa."
Katanya gagasan itu hanyalah salah satu dari beberapa hipotesis yang mencakup kemungkinan bahwa wabah itu dilepaskan dengan sengaja.
Senator Tom Cotton juga mengatakan ada kemungkinan virus Corona menyebar secara alami, tetapi hampir pasti bukan dari pasar makanan Wuhan, katanya.