TEMPO.CO, Jakarta - Warga Korea Selatan ramai-ramai mengecam tindakan diskriminasi ras kru maskapai KLM dipicu pengumuman tertulis di pintu toilet kabin pesawat yang melarang penumpang menggunakannya hanya dalam bahasa Korea.
Berdasarkan foto yang beredar di media sosial Korea Selatan, kru KLM disebut menuliskan pengumuman di secarik kertas bertuliskan tangan: toilet hanya untuk anggota kru."
Pengumuman ini diduga muncul karena wabah virus Corona.
Amarah netizen Korea Selatan muncul setelah penumpang KLM yang terbang dari Amsterdam ke bandara internasional Incheon, di Seoul, menyebarkan foto pengumuman itu ke media sosial pada hari Senin awal pekan ini.
Penumpang yang menyebarkan foto itu menuding KLM mendiskriminasi penumpang Korea Selatan dengan pengumuman yang hanya menggunakan bahasa Korea. Para netizen Korea Selatan panas dan mengecam KLM.
"Dear KLM... Hari ini, anda membuatnya jadi jelas bahwa anda mendiskriminasi ras. Memanfaatkan Virus Corona sebagai alasan. Anda berutang maaf pada teman saya dan Korea secara luas," tulis seorang pemilik akun Twitter, yang mengunggahnya dalam bahasa Inggris dan Korea.
Ribuan orang meneruskan kicauan itu dan ribuan orang memberi tanda "suka".
Tak lama berselang muncul tagar #BoycottKLM. Tager ini pun menjadi trending di Twitter Korea.
Menanggapi amarah para netizen Korea Selatan, para pejabat tinggi KLM menyatakan permohonan maaf di hadapan para wartawan di Seoul.
Para pejabat KLM ini menyatakan tudingan diskriminasi itu merupakan hal yang sangat serius dan mereka berjanji untuk mencegah agar tidak terulang kembali.
"Ini kesalahan manusia, dan kami tidak akan meremehkannya. Kami sangat menyesalkan atas penilaian diskriminasi ini, yang sungguh tidak diniatkan oleh kru," kata Guillaume Glass, general manajer regional Air France-KLM.
Lagipula, menurut Glass, tidak ada kewenangan kru untuk membuat kebijakan menggunakan toilet hanya untuk kru pesawat.
Kementerian Transportasi Korea Selatan turun tangan pada hari Rabu lalu dengan mengeluarkan pernyataan peringatan kepada KLM atas langkah-langkah diskriminasi itu. Kementerian juga meminta perusahaan KLM untuk tidak mengulanginya lagi.
Duta Besar Belanda untuk Korea Selatan, Joanne Doornewaard juga menyatakan permintaan maaf kepada Menteri Transportasi Kim Hyun-mee atas sikap kru maskapai KLM yang dituding melakukan diskriminasi ras.