TEMPO.CO, Teheran - Komandan baru pasukan Al Quds Iran, Jenderal Esmail Qaani, mengatakan pembunuhan pendulunya Jenderal Qassem Soleimani dilakukan secara pengecut.
Qaani berjanji akan menyerang musuh secara jantan. Dia mengatakan ini saat berpidato pada Senin ketika upacara perkenalan dirinya oleh pimpinan Korps Garda Revolusi Islam Iran atau IRGC, yang menandai dimulainya masa tugas Qaani.
“Mereka (Amerika Serikat) menyerangnya secara pengecut. Tapi dengan izin Tuhan dan lewat upaya para pencari kebebasan di seluruh dunia, yang ingin membalas kematiannya, kita akan menyerang musuh secara jantan,” kata Qaani seperti dilansir Aljazeera pada Senin, 20 Januari 2020.
Soleimani tewas akibat serangan rudal AS menggunakan pesawat nir-awak atau drone di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan serangan dilakukan karena Soleimani merencanakan penyerangan empat kedubes AS. Dia tidak menceritakan detil kapan serangan terhadap kedubes itu akan dilakukan.
Pembunuhan Soleimani nyaris menimbulkan perang terbuka antara Iran dan AS. Militer Iran membalas dengan menyerang dua lokasi markas AS di Irak dengan menggunakan roket balistik pada 8 Januari 2020.
Sejak saat itu, pemimpin tertinggi Iran, Ali Hosseini Khamenei, telah menyerukan pengusiran pasukan AS dari kawasan Timur Tengah.
Pasukan Quds merupakan bagian dari IRGC, yang beranggotakan 125 ribu orang. Ini merupakan organisasi paramiliter, yang bertanggung jawab langsung kepada Khamenei.
IRGC mengawasi program rudal balistik Iran dan memiliki angkatan laut, yang membayangi pergerakan pasukan angkatan laut AS di kawasan Teluk. IRGC juga memiliki pasukan relawan atau yang disebut Basij.
Soleimani dikenal dengan perannya melebarkan peran dan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah dengan membangun jaringan rahasia yang luas.
Di Suriah, pasukan IRGC bertugas mendukung Presiden Bashar al-Assad, yang mengalami perang saudara sejak 2011.
IRGC juga melatih serta mempersenjatai milisi yang memerangi pasukan teroris ISIS di Suriah dan Irak.
Penunjukan Qaani diumumkan langsung oleh Khamenei. Dia menyebut komandan baru Quds sebagai salah satu komandan terbaik IRGC saat perang dengan Irak pada 1980 – 1988.
Khamenei mengatakan Qaani bakal melanjutkan strategi yang telah dikerjakan oleh Soleimani.
Saat menghadiri pemakaman Qassem Soelimani, Qaani, 62 tahun, mengatakan akan meneruskan langkah Soleimani dengan kekuatan yang sama. Dia juga mengatakan pembunuhan Soleimani akan dibalas secara bertahap dengan mengusir pasukan AS dari kawasan Timur Tengah.