TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada pekan pertama Januari 2020 berencana menegaskan dukungan Washington kepada Ukraina. Bentuk dukungan itu diantaranya berupa kunjungan Pompeo ke negara itu yang dilakukan tak lama setelah Presiden Donald Trump dimakzulkan terkait cara penanganan hubungan Amerika Serikat – Ukraina.
Sumber di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Pompeo akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan pejabat tinggi Ukraina lainnya untuk meyakinkan Amerika Serikat akan Bersama Ukraina menghadapi segala tantangan. Ukraina sedang berjuang menumpas kelompok-kelompok pemberontak pro-Rusia dan berupaya mengambil kembali Krimea yang dicaplok Moskow dari Ukraina pada 2014.
Presiden Donald Trump, kanan, melakukan pertemuan disela-sela sidang umum PBB dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: REUTERS/Jonathan Ernst
Dikutip dari reuters.com, Pompeo juga membawa agenda dukungan Amerika Serikat terhadap reformasi anti-korupsi yang dilakukan Presiden Zelenskiy. Selain ke Ukraina, Menlu Pompeo dalam perjalanan 3 – 7 Januari 2020 juga akan singgah ke Belarus, Kazakhstan, Uzbekistan dan Siprus.
Sebelumnya pada 18 Desember 2019, Presiden Trump dimakzulkan oleh DPR Amerika Serikat yang menudingnya telah menyalahgunakan kekuasaan dan menghalang-halangi Kongres menyelidiki dugaan tawaran Trump kepada Zelenskiy agar melakukan investigasi terhadap Hunter Biden, putra mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Investigasi itu diduga dilakukan agar bisa menguntungkan Trump dalam pemilu presiden 2020. Hunter pernah bekerja di sebuah perusahaan energi di Ukraina. DPR menyimpulkan Trump akan memberikan uang bantuan militer US$ 391 juta atau Rp 5,4 triliun kepada Ukraina atas imbalan investigasi pada Hunter tersebut.
Sumber di Kementerian Luar Negeri menolak menjelaskan apa yang akan dibahas dalam pertemuan bilateral Pompeo dengan para pejabat tinggi Ukraina nantinya.