Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salah Satu Pengusaha Terkaya Uighur Dipenjara Seumur Hidup

image-gnews
Eli Abdulla dalam foto yang tidak bertanggal.[Radio Free Asia]
Eli Abdulla dalam foto yang tidak bertanggal.[Radio Free Asia]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang pengusaha terkaya Uighur di Prefektur Hotan, Xinjiang, Cina, diduga dipenjara seumur hidup setelah menghilang selama lebih dari tiga tahun. Puluhan kerabat dan karyawannya  juga telah dijatuhi hukuman penjara.

Eli Abdulla, CEO Xinjiang Yu Cheng (Jade City) Real Estate Development Ltd, perusahaan pengembang real estat yang berbasis di ibu kota Xinjiang, Urumqi, hilang pada pertengahan 2016 dan diyakini telah ditangkap oleh pihak berwenang dan dihukum setahun kemudian, menurut Radio Free Asia, 23 Desember 2019.

Keberadaan atau kondisinya saat ini tidak dapat dikonfirmasi di tengah pengekangan informasi di Xinjiang, di mana pihak berwenang diyakini telah menahan sekitar 1,8 juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya.

Sebuah sumber yang akrab dengan Abdulla baru-baru ini mengatakan bahwa pengusaha itu memang telah dijatuhi hukuman penjara dan diberi hukuman seumur hidup setelah penyelidikan atas asetnya.

"Saya diberi tahu oleh para pejabat bahwa pemerintah Hotan menawarkan sebidang real estate untuk dilelang," kata sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan.

"Sebuah perusahaan Cina menawarkan 94 juta yuan (Rp 187,3 miliar) tetapi Eli Abdulla menawar hingga 294 juta yuan (Rp 586 miliar). Kemudian, pelelangan itu tiba-tiba dibatalkan dan Abdulla sedang diselidiki untuk dana investasinya," katanya.

Menurut sumber, Abdulla ditangkap tak lama setelah itu dan dijatuhi hukuman pada pertengahan 2017.

"Saya pikir pemerintah Cina khawatir seorang lelaki Uighur memiliki begitu banyak kekayaan," katanya, mencatat bahwa selama tiga tahun terakhir, semua warga Uighur kaya telah menjadi sasaran penangkapan.

Seorang pejabat dari Pengadilan Menengah Kota Hotan, yang mengkonfirmasi bahwa Abdulla telah diadili namun tidak dapat mengingat tanggal pastinya.

Pejabat itu juga tidak dapat mengingat hakim yang menyatakan hukuman Abdulla, tetapi mengatakan dia tahu bahwa pengembang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pejabat dari Komisi Hukum dan Politik Prefektur Hotan, yang menolak disebutkan namanya, juga membenarkan hukuman seumur hidup Abdulla.

"Eli Abdulla adalah salah satu Uyghur terkaya di Hotan, dia memiliki properti real estat di Urumqi dan Hotan," katanya. "Saya diberi tahu bahwa dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Kasus-kasus seperti itu biasanya bersifat rahasia. Saya tidak sepenuhnya tahu kasusnya, karena tidak terkait dengan daerah saya perhatian."

Pejabat itu mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan Abdulla sekitar tahun 2014 atau 2015 di sebuah lokasi konstruksi terkait pekerjaan. Abdulla menyebutkan bahwa ia telah menyumbangkan 10 juta yuan (Rp 20 miliar) untuk masjid sekitar.

"Saya diberi tahu bahwa dia dijatuhi hukuman karena sumbangan ini, tetapi mungkin ada alasan lain," kata pejabat itu, sambil mencatat bahwa dia adalah seorang dermawan yang memberi dengan murah hati.

"Saya tahu pasti bahwa lebih dari 50 kerabat dan karyawannya juga dihukum, meskipun saya tidak yakin apakah ini terkait dengan bisnis."

Pejabat itu menduga bahwa Abdulla ditangkap karena ketegangan antara perusahaan-perusahaan yang dimiliki Uighur dan yang dijalankan oleh mayoritas Han Cina dari luar Xinjiang terkait hak untuk menambang batu giok di wilayah tersebut.

"Ada rumor bahwa perusahaan Cina telah menggugat dia," katanya.

Penahanan massal di Xinjiang, serta kebijakan-kebijakan lain yang dianggap melanggar hak-hak Uighur dan Muslim lainnya, telah memancing perhatian masyarakat internasional yang mengecam Cina atas perlakuan terhadap Uighur dan etnis lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

5 jam lalu

Ilustrasi penembakan. timeout.com
Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

2 hari lalu

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 179 Cipinang Muara, di sekitar kediamannya Kompleks Nusa Indah Raya di Cipinang, Jakarta Timur. TEMPO
Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.


Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

2 hari lalu

Gedung Polres Kota Tangerang Selatan di Jalan Promoter No.1, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

3 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

5 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis/Foto: Instagram/Sandra Dewi
Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.


Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

7 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

8 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

Warga sipil pengguna pelat dinas militer palsu akan terkena pasal pemalsuan yang bisa dihukum maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp500 ribu.