Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakar Bendera Cina, Gadis 13 Tahun Divonis 12 Bulan Masa Probasi

image-gnews
Demonstran Hong Kong membakar dan mengecat bendera Cina selama kerusuhan hebat di pusat perbelanjaan New Town Plaza di Sha Tin pada hari Minggu.[AFP/South China Morning Post]
Demonstran Hong Kong membakar dan mengecat bendera Cina selama kerusuhan hebat di pusat perbelanjaan New Town Plaza di Sha Tin pada hari Minggu.[AFP/South China Morning Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang gadis Hong Kong berusia 13 tahun yang mengaku membakar Bendera Cina saat demonstrasi divonis 12 bulan hukuman percobaan pada Jumat.

Sidang vonis digelar di Pengadilan Tuen Mun. Siswi SMP yang tidak bisa disebutkan namanya karena alasan hukum, divonis setelah dia melakukan pelanggaran selama demonstrasi yang diizinkan oleh polisi pada 21 September.

Dikutip dari South China Morning Post, 14 Desember 2019, pengacara gadis itu, Douglas Kwok King-hin, mendesak pengadilan untuk memberi kesempatan pada si gadis agar tidak memiliki catatan kriminal. Namun hakim Kelly Shui menjatuhkan hukuman percobaan kepadanya.

"Pengadilan tidak dapat menjatuhkan hukuman yang ringan setiap kali karena Anda masih muda. Pengadilan memiliki tugasnya," katanya.

Gadis itu adalah pendemo Hong Kong kedua yang dihukum karena merusak bendera nasional, dan sejauh ini yang termuda yang mengaku bersalah atas tuduhan terkait bendera selama protes anti-pemerintah.

Gadis itu dan dua pengunjuk rasa yang tidak dikenal telah menurunkan bendera nasional di luar Balai Kota Tuen Mun. Dia kemudian membakar bendera dengan korek api.

Insiden itu direkam oleh pers, memungkinkan polisi untuk mengidentifikasi gadis itu. Petugas mengikuti gadis itu ke pusat perbelanjaan di Sham Tseng dan menangkapnya, menurut jaksa penuntut.

Para pengunjuk rasa mengamuk di sebuah pusat perbelanjaan pada hari Minggu, di mana mereka menginjak bendera nasional Cina.[Nora Tam/South China Morning Post]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada persidangan sebelumnya pada 22 November, Kwok mengatakan kepada pengadilan bahwa gadis itu tidak berniat untuk membakar bendera, tetapi terjebak dalam pawai dan dipengaruhi oleh pengunjuk rasa lainnya.

Dia juga mengatakan gadis itu dan orang tuanya telah mengalami pelecehan secara online dan dia telah menerima ancaman anonim berupa pemerkosaan, penculikan, dan bahkan pembunuhan. Dia tidak berani ikut serta dalam acara publik lainnya, tambah pengacara.

Hakim Shui mengingatkan gadis itu untuk berpikir dua kali setiap kali sebelum dia bertindak. Dia juga memperingatkan bahwa gadis itu mungkin akan menghadapi hukuman penjara saat dia melakukan pelanggaran yang lebih serius.

Shui memerintahkan gadis itu untuk mengikuti perintah hukuman percobaan dalam berpartisipasi dalam pekerjaan masyarakat, konseling kelompok dan program rehabilitasi. Gadis itu juga dikenakan jam malam antara pukul 19.30 dan 07.00 setiap hari, kecuali dia keluar di malam hari atas izin orangtuanya atau diizinkan oleh petugas.

Merusak Bendera Cina bisa dihukum tiga tahun penjara ditambah denda HK$ 50.000 atau Rp 90 juta, meski hukuman di pengadilan bisa dibatasi dua tahun penjara.

Sumber:

https://www.scmp.com/news/hong-kong/law-and-crime/article/3042022/hong-kong-girl-13-who-burned-chinese-flag-out-impulse

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

2 hari lalu

Ilustrasi bayangan pesawat di depan bendera Cina dan Taiwan. REUTERS/Dado Ruvic
Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.


Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.


5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan saat menghadiri Operasionalisasi Komersial Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Great Hall of the People, Beijing, China, Selasa 17 Oktober 2023. Dalam acara tersebut Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga menyaksikan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh para menteri kedua negara di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia
5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.


AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

3 hari lalu

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/
AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.


Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Menteri Keuangan M. Chatib Basri, resmikan penerbitan uang NKRI di Gedung BI, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

4 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

4 hari lalu

Ponsel Huawei Pura 70 Pro. Huawei
Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.


Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

4 hari lalu

Mantan pilot Korps Marinir A.S. Daniel Duggan, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar undang-undang pengendalian senjata A.S. setelah ia melatih pilot Tiongkok, berpose untuk difoto dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.  Warwick Ponder/Handout melalui REUTERS
Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.